spot_img
More
    spot_img

    Wasekum Hipmi Kaltara: Perbankan Jangan Persulit Kredit, Pengusaha Butuh Dukungan

    WARTA, NUNUKAN – Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalimantan Utara (Kaltara), Kamaluddin, meminta perbankan lebih proaktif dalam menyalurkan kredit kepada pelaku usaha. Ia menilai, masih banyak pengusaha yang kesulitan mendapatkan akses pembiayaan, terutama di bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).

    Sebagai pengusaha rumput laut asal Nunukan, Kamaluddin mengaku merasakan langsung betapa rumitnya proses pengajuan kredit. Padahal, sektor usaha seperti rumput laut tengah berupaya bangkit seiring membaiknya harga komoditas tersebut.

    “Penguatan modal dari perbankan sangat kami butuhkan. Namun kenyataannya, sejumlah bank justru mempersulit pengajuan pinjaman,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, pemerintah sebenarnya sudah menggelontorkan dana segar senilai Rp200 triliun ke lima bank Himbara. Dana tersebut ditujukan agar kredit dapat lebih mudah disalurkan sehingga dunia usaha bisa bergerak dan ekonomi kembali bergairah.

    “Jangan sampai suntikan Rp200 triliun ini tidak dirasakan manfaatnya oleh pengusaha. Kami, terutama pelaku usaha rumput laut di Nunukan, sangat berharap akses kredit benar-benar dipermudah,” tegasnya.

    Kamaluddin memahami kehati-hatian bank dalam menyalurkan pinjaman demi menghindari kredit macet. Namun ia berharap, pengusaha yang sudah memenuhi persyaratan tidak perlu dipersulit lagi.

    Ia pun menegaskan agar bank tidak mempersulit masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah serta kalangan pengusaha. “Jangan persulit pengusaha dan UMKM untuk mendapatkan kredit. Mereka ini tulang punggung ekonomi daerah. Kalau mereka didukung, roda ekonomi akan bergerak lebih cepat,” tambah Kamaluddin.

    Sebelumnya di beberapa media Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, penempatan dana pemerintah di bank Himbara bertujuan menggerakkan roda perekonomian. Selama ini, kata dia, sebagian dana hanya tersimpan di Bank Indonesia sehingga tidak berputar di masyarakat.

    Baca Juga:  BNPB Bangun Pusdalops di Kaltara, Langkah Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Bencana

    “Dengan kebijakan ini, sektor swasta diharapkan tetap berjalan dan tidak kekurangan likuiditas. Kredit harus tumbuh lebih cepat agar ekonomi kembali bergerak,” ujarnya.

    Menurut Menkeu, langkah tersebut juga akan mendorong perbankan mencari proyek-proyek potensial untuk menyalurkan kredit sehingga tidak terjadi negative spread atau selisih rugi antara bunga simpanan dan pinjaman

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    spot_img

    BERITA TERPOPULER

    BERITA TERBARU