WARTA, NUNUKAN — Pelabuhan Tunon Taka, Sabtu (19/7), menjadi saksi langkah awal bangkitnya bisnis rumput laut Nunukan. Bupati Nunukan H. Irwan Sabri secara simbolis melepas pengiriman perdana 30 ton rumput laut kering milik Perusda Nusa Serambi ke Perumda Karya Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan. Pengiriman berikutnya sebanyak 20 ton dijadwalkan Senin mendatang.
Pengiriman ini merupakan tindak lanjut cepat dari nota kesepahaman (MoU) yang baru diteken beberapa pekan lalu. “Belum genap sebulan sejak MoU, hari ini sudah bisa kirim. Ini bukti Perusda kita mulai bergerak, sat set, kerja cepat,” ujar Bupati Irwan, mengapresiasi jajaran direksi.
Ia berharap terobosan ini menjadi jalan keluar fluktuasi harga rumput laut di Nunukan. Dengan menjual langsung ke perusahaan pengolahan, harga yang selama ini ‘bermain liar’ di pasaran diharapkan perlahan stabil. “Saya menaruh harapan besar. Semua pihak harus mendukung langkah Perusda, jangan malah mematahkan semangat,” tegasnya.
Meski begitu, Bupati Irwan mengingatkan masyarakat agar bersabar. Harga memang masih naik turun, tetapi ia optimistis, kolaborasi Nunukan–Pinrang akan membawa perubahan positif. “Kita berdoa bersama, semoga harga membaik, ekonomi rakyat ikut bergerak,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga angkat suara soal video viral di media sosial, yang memperlihatkan pengiriman rumput laut bercampur tiram ke Surabaya. “Saya lihat sendiri videonya. Ini pasti ada unsur kesengajaan. Kualitas seperti ini bikin harga hancur. Saya minta pembudidaya jaga mutu, ini tanggung jawab kita bersama,” serunya.
Tak hanya itu, Bupati Irwan juga membuka pintu lebar bagi investor yang berminat membangun pabrik rumput laut di Nunukan. Ia menegaskan, siapa cepat, dia dapat. “Kalau Nunukan punya pabrik sendiri, kita naik kelas. Harga pasti ikut terdongkrak,” tandasnya penuh harap.