spot_img
More
    spot_img

    Perbedaan Rem ABS dan Non-ABS: Mana yang Lebih Aman?

    WARTA, JAKARTA — Dalam dunia otomotif modern, terdapat dua jenis sistem pengereman yang umum digunakan pada kendaraan, yakni rem ABS (Antilock Braking System) dan non-ABS. Meski sama-sama berfungsi untuk menghentikan laju kendaraan, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dari sisi keamanan dan teknologi.

    Apa Itu Rem ABS?

    Rem ABS adalah sistem pengereman canggih yang dirancang untuk mencegah roda terkunci saat terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu, pengemudi tetap bisa menjaga kendali atas arah kendaraan, bahkan dalam kondisi darurat atau di permukaan jalan yang licin.

    Sistem ini bekerja dengan bantuan sensor yang memantau kecepatan putaran roda. Ketika sensor mendeteksi adanya potensi penguncian roda, ABS secara otomatis mengatur tekanan pada sistem rem agar tetap stabil.

    Bagaimana dengan Rem Non-ABS?

    Berbeda dengan ABS, rem non-ABS adalah sistem pengereman konvensional yang belum dilengkapi teknologi anti-lock. Saat pedal rem diinjak, tekanan langsung diberikan secara penuh ke roda. Dalam kondisi pengereman mendadak, hal ini dapat menyebabkan roda terkunci dan kendaraan menjadi sulit dikendalikan.

    Keunggulan Rem ABS

    1. Lebih Aman saat Pengereman Darurat
      Dengan mencegah penguncian roda, rem ABS membantu menjaga stabilitas kendaraan saat pengereman keras, sehingga mengurangi risiko tergelincir atau kehilangan kendali.

    2. Jarak Henti Lebih Pendek
      Dalam banyak situasi, ABS memungkinkan kendaraan berhenti dalam jarak yang lebih pendek dibandingkan sistem non-ABS.

    3. Mengurangi Keausan Komponen
      Menurut Astra Daihatsu, sistem ABS dapat meminimalkan keausan pada kampas rem dan cakram, sehingga umur pakai komponen lebih panjang.

    4. Cocok untuk Segala Jenis Kendaraan
      Mulai dari mobil penumpang hingga sepeda motor, sistem ABS dapat diandalkan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

    Kelebihan Rem Non-ABS

    1. Perawatan Lebih Murah
      Sistem rem konvensional memiliki lebih sedikit komponen elektronik, sehingga biaya perawatan dan perbaikannya cenderung lebih terjangkau.

    2. Mudah Diperbaiki
      Karena teknologinya lebih sederhana, rem non-ABS bisa diperbaiki di hampir semua bengkel, tanpa memerlukan alat diagnostik khusus.

    3. Respons Lebih Cepat
      Dalam beberapa kasus, rem non-ABS memberikan respon langsung saat pedal diinjak. Namun, hal ini juga membuat risiko roda terkunci lebih tinggi saat terjadi pengereman mendadak.

    Baca Juga:  Evaluasi Manajemen Pelabuhan Tengkayu I, DPRD Kaltara Tawarkan Pengelolaan Oleh Swasta

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    ARTIKEL POPULER