WARTA, TANJUNG SELOR — Dalam upaya menanamkan budaya literasi sejak dini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Utarakembali menggelar program unggulan mereka, Library Tour. Kali ini, giliran SMA Negeri 1 Tanjung Palas Tengah, Bulungan yang mendapat kesempatan untuk merasakan langsung pengalaman edukatif di Perpustakaan Kaltara.
Sebanyak 11 siswa didampingi satu orang guru pendamping mengikuti kunjungan tersebut yang berlangsung awal pekan ini. Suasana hangat dan antusiasme tinggi tampak menyambut kedatangan mereka di lokasi.
Literasi Bukan Sekadar Membaca
Kunjungan ini disambut langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Kaltara, Suwarsono. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa literasi memiliki makna yang lebih luas dari sekadar membaca buku.
“Literasi adalah bagaimana kita memahami dunia melalui berbagai informasi. Lewat membaca, generasi muda kita bisa lebih siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah,” ujarnya.
Library Tour: Belajar, Bereksplorasi, dan Terinspirasi
Program Library Tour dirancang khusus oleh DPK Kaltara untuk memberi siswa pengalaman langsung dalam menjelajahi perpustakaan. Mereka dikenalkan dengan berbagai koleksi buku, mulai dari literatur akademik hingga buku pengembangan diri dan kesusastraan.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap buku, sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa.
“Kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai ruang yang menyenangkan untuk belajar. Harapannya, kunjungan ini bisa menjadi titik awal bagi siswa untuk menjadikan membaca sebagai bagian dari gaya hidup,” tambah Suwarsono.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Melalui program ini, DPK Kaltara berharap semakin banyak sekolah yang terlibat dalam gerakan literasi daerah. Dengan menjangkau pelajar secara langsung, mereka ingin mengubah cara pandang siswa terhadap perpustakaan — bukan sekadar tempat pinjam buku, tapi sebagai pusat ilmu dan inspirasi.
Program Library Tour menjadi bukti nyata bahwa perpustakaan bukan tempat sunyi yang terlupakan, melainkan ruang terbuka bagi generasi muda untuk menemukan pengetahuan, ide, dan masa depan mereka.
