spot_img
More
    spot_img

    Pasien Menumpuk di UGD, DPRD Kaltara Desak Perbaikan Layanan RSUD dr. Jusuf SK

    WARTA, TARAKAN – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kalimantan Utara dr. Jusuf SK kembali menuai sorotan. Kondisi pasien yang menumpuk di Unit Gawat Darurat (UGD) membuat Komisi IV DPRD Kaltara turun tangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak), Kamis (4/9/2025).

    Dalam sidak tersebut, anggota dewan menemukan banyak pasien terpaksa menunggu lama di UGD akibat keterbatasan ruang rawat. Kepadatan juga terlihat di ruang tunggu poli rawat jalan serta beberapa fasilitas yang dinilai perlu segera diperbaiki.

    Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltara, Syamsuddin Arfah, menyebut situasi ini berdampak langsung pada kenyamanan pasien. “UGD seharusnya menjadi ruang transit, tapi karena ruang kamar terbatas, pasien banyak yang tertahan di sana menunggu giliran masuk,” ungkapnya.

    Selain UGD, antrean panjang di poli rawat jalan juga mendapat perhatian serius. Menurut Syamsuddin, pelayanan poli perlu segera diurai agar tidak terjadi penumpukan pasien pada satu titik.
    “Ketika kami sidak ke poli, kondisinya begitu padat. Poli harus diatur ulang, supaya distribusi layanan lebih merata,” katanya.

    Tak hanya itu, ruang gizi di rumah sakit juga dianggap memerlukan perbaikan mendesak, baik dari segi kebersihan maupun kelayakan, demi menjaga kualitas layanan pasien.

    Melihat berbagai persoalan tersebut, Komisi IV DPRD Kaltara merekomendasikan adanya konsultan khusus untuk membenahi sistem pelayanan. Konsultan ini, kata Syamsuddin, akan fokus pada penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar waktu pelayanan pasien lebih jelas dan terukur.
    “Kami sepakat mendorong agar ada konsultan yang benar-benar fokus mengurai titik-titik krusial pelayanan di RSUD ini,” tegasnya.

    Ia menambahkan, meskipun saat ini RSUD sudah menggunakan beberapa konsultan, pelayanan kesehatan tetap membutuhkan perhatian khusus.
    “Walaupun ada konsultan di bidang tertentu, kami menilai untuk pelayanan pasien harus ada konsultan tersendiri,” pungkasnya.

    Baca Juga:  6 Destinasi Wisata di Kalimantan Utara, Ada Museum Perang Dunia II

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    spot_img

    BERITA TERPOPULER

    BERITA TERBARU