WARTA, TANJUNG SELOR — Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) terus mendorong lahirnya koperasi berbasis masyarakat desa sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Salah satunya, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Apung, Kabupaten Bulungan, yang dipersiapkan menjadi koperasi percontohan nasional.
Mewakili Gubernur Kaltara, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltara, Pollymaart Sijabat, SKM., M.A.P., turun langsung ke Desa Apung, Minggu (20/7), memastikan kesiapan koperasi tersebut menjelang peluncuran oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Didampingi Staf Ahli Ekonomi, Pembangunan, dan Hubungan Antar Lembaga, Ir. Wahyuni Nuzband, M.A.P., Pollymaart memberikan arahan kepada pengurus dan masyarakat Desa Apung yang terlibat aktif dalam pengembangan koperasi.
“Saya pikir ini peluang besar. Desa Apung kini dikenal se-Indonesia. Ini bukan sekadar proyek biasa, tapi bisa menjadi contoh yang memberi dampak positif ke desa-desa lainnya,” ujar Pollymaart.
Ia menilai antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlihat dari keterlibatan mereka saat gladi bersih peluncuran koperasi yang dilakukan secara virtual serentak se-Indonesia.
“Semangat dan keterbukaan warga luar biasa. Ini modal penting agar koperasi ini benar-benar menjadi ikon Kaltara,” tegasnya.
Pollymaart juga meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan ikut mendukung KDMP, baik lewat pendampingan, pelatihan, maupun fasilitasi kegiatan.
Menurutnya, terpilihnya KDMP Desa Apung sebagai percontohan nasional adalah berkah sekaligus tanggung jawab besar. Ia berharap kehadiran koperasi ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
“Salah satu program prioritas Presiden Prabowo adalah penguatan ekonomi kerakyatan. Ini kesempatan emas bagi kita di Kaltara. Jangan disia-siakan,” pesannya.
Pollymaart menegaskan, Pemprov Kaltara akan mendukung penuh semua program KDMP demi kemajuan ekonomi desa.
“Koperasi Merah Putih ini hadir untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Kami siap mendukung penuh visi Presiden Prabowo Subianto,” pungkasnya.
