WARTA, TANJUNG SELOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara terus mendorong pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di seluruh wilayah, terutama di jenjang SMA. Program ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan SPAB.
Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kaltara, Jaenuddin, mewakili Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Alvian Pakiding, mengungkapkan bahwa sejumlah sekolah telah ditunjuk sebagai pelaksana awal program SPAB, di antaranya SMA Negeri 1 Tanjung Selor, SMA Negeri 2 Tanjung Selor, SMK Negeri 2 Tanjung Selor, serta SMA Negeri 1 Sesayap Hilir.
“Sebelumnya, program serupa juga telah dilaksanakan di daerah Tarakan dan Tana Lia. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, khususnya pelajar,” jelas Jaenuddin.
Program SPAB ini tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga para guru. BPBD berharap seluruh warga sekolah dapat memahami langkah-langkah mitigasi, evakuasi, dan kesiapsiagaan saat terjadi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
“Melalui sosialisasi ini, kita ingin membentuk budaya sadar bencana sejak dini. Harapannya, seluruh lapisan masyarakat, terutama di lingkungan pendidikan, sudah paham apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Andi.
Untuk tingkat SMA yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, BPBD Kaltara akan mengoordinasikan langsung pelaksanaan program. Sementara itu, untuk jenjang SD dan SMP diharapkan BPBD kabupaten/kota juga aktif mengadakan kegiatan serupa di wilayah masing-masing.
