WARTA, TANJUNG SELOR – Di tengah deretan perbukitan Desa Salimbatu, Dusun Antal menyimpan kisah perjuangan siswa-siswi SD Negeri 003 Tanjung Palas Tengah. Mereka tetap belajar, meski di ruang kelas yang nyaris roboh dan tidak lagi layak pakai.
Plafon yang menganga dan atap bocor menjadi pemandangan sehari-hari. Bahkan, di beberapa titik, langit-langit kelas sudah runtuh. Kerusakan diperparah dengan monyet liar yang merusak atap dan masuk ke dalam ruang kelas melalui celah plafon.
“Monyetnya besar-besar. Mereka lompat ke atap, kadang masuk kelas. Plafonnya makin rusak karena diinjak,” ungkap Kepala SDN 003, Akhmat, saat dikonfirmasi sebelumnya.
Ia menyebut kerusakan sudah terjadi sejak lama. “Waktu saya mulai menjabat pada 2019, kondisinya sudah memprihatinkan. Sekarang makin parah. Hampir semua kelas rusak,” ujarnya.
Meski berada di situasi membahayakan, proses belajar mengajar tetap berjalan. Para guru dan siswa hanya bisa meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan turun atau hewan liar berkeliaran di sekitar sekolah.
“Kami sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Harapan kami, agar segera direhab,” kata Akhmat penuh harap.
Kisah ini menjadi potret nyata tantangan fasilitas pendidikan yang masih saja menjadi masalah. Di tengah keterbatasan dan bahaya yang mengintai, semangat belajar anak-anak di SDN 003 tak pernah surut.
