spot_img
More
    spot_img

    Gubernur Dorong Percepatan Pembangunan Pabrik Minyak Goreng di Kaltara

    WARTA, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., menegaskan pentingnya percepatan pembangunan pabrik minyak goreng kelapa sawit di wilayahnya. Hal ini disampaikannya saat menghadiri presentasi rencana investasi pabrik minyak goreng yang digelar di Ruang Rapat Lantai 4 Kantor Gubernur, Selasa (24/6/2025).

    Pabrik yang dirancang memiliki kapasitas produksi hingga 100 ton per hari tersebut, menurut pemaparan konsultan, diproyeksikan menelan investasi sebesar Rp38 miliar dan akan memberikan Return of Investment (RoI) dalam waktu satu tahun.

    “Kalau bisa dibangun tahun ini, jangan tunggu tahun depan. Potensinya sangat besar. Kita punya pasokan bahan baku dari 20 PKS yang beroperasi di Kaltara, meski dua di antaranya tidak aktif,” ujar Gubernur Zainal penuh optimisme.

    Gubernur menekankan bahwa proyek ini bukan hanya menjawab kebutuhan pokok masyarakat terhadap minyak goreng, tetapi juga membuka peluang besar dalam pengembangan industri hilir kelapa sawit, termasuk produksi margarin dan mentega.

    Prioritaskan Tenaga Lokal dan Kejelasan Lahan

    Terkait lokasi pabrik yang direncanakan berada di Ancam, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Gubernur Zainal meminta kejelasan status lahan yang akan digunakan. Apakah milik desa, pribadi, atau dapat dihibahkan sebagai bentuk kontribusi awal terhadap investasi.

    “Kalau memungkinkan dihibahkan, mohon segera diurus. Kejelasan lahan penting untuk mempercepat proses,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa dalam pembangunan pabrik nanti, tenaga kerja lokal akan diprioritaskan sebagai bentuk pemberdayaan dan kompensasi terhadap masyarakat sekitar.

    Butuh Regulasi Suplai CPO dan Skema Investasi Fleksibel

    Gubernur Zainal turut mendorong penyusunan regulasi pendukung berupa Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur suplai CPO (Crude Palm Oil) dari PKS ke pabrik minyak goreng agar ketersediaan bahan baku tetap terjaga secara berkelanjutan.

    Baca Juga:  MUSKOMDA Pemuda Katolik Kaltara Akan Dihadiri Pengurus Pusat Ketua Umum dan Sekjen

    Ia membuka opsi kerja sama investasi yang fleksibel—baik melibatkan BUMD, swasta, maupun pihak ketiga lainnya—dengan target utama: modal Rp38 miliar bisa segera terkumpul.

    Berdasarkan perhitungan konsultan, proyek ini diperkirakan akan memakan waktu konstruksi selama 18 bulan. Oleh sebab itu, Gubernur berharap pekerjaan fisik bisa dimulai pada Agustus 2025, agar pabrik sudah bisa beroperasi pada tahun berikutnya.

    “Minyak goreng ini kebutuhan pokok yang tidak akan pernah kehilangan pasar. Selain untuk memenuhi kebutuhan di Kalimantan dan Sulawesi, kita juga punya peluang ekspor ke luar negeri,” pungkasnya.

    Pemprov Kaltara sendiri terus berkomitmen mendorong industrialisasi berbasis potensi lokal sebagai strategi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    ARTIKEL POPULER