WARTA, TANJUNG SELOR – Meski banjir di wilayah Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, mulai surut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara tetap dalam kondisi siaga. Tim gabungan BPBD Kaltara bersama BPBD Bulungan terus melakukan pembersihan di sejumlah lokasi yang terdampak banjir, khususnya rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya.
Salah satu lokasi yang menjadi fokus pembersihan adalah Gereja GKII Kabupaten Bulungan. Area halaman dan beberapa bagian gereja dipenuhi lumpur pascabanjir yang terjadi akibat luapan Sungai Kayan beberapa hari lalu.
“Kami bersama BPBD Bulungan melakukan pembersihan di sejumlah titik pascabanjir, termasuk rumah ibadah seperti Gereja GKII yang terdampak cukup parah,” ujar Plt. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltara, Roni Haryanto, Kamis (22/5/2025).
Air Mulai Surut, Aktivitas Warga Perlahan Normal
Roni menjelaskan bahwa berdasarkan laporan terbaru dari lapangan, debit air di hulu Sungai Kayan, khususnya di wilayah Peso, sudah menunjukkan penurunan signifikan.
“Ketinggian air di hulu Sungai Kayan kini berada di angka aman, yaitu 3 meter 30 sentimeter. Sejumlah kecamatan yang sebelumnya terendam air juga mulai surut, dan aktivitas warga perlahan kembali normal,” terangnya.
Kondisi di Daerah Lain: Malinau Surut, Sembakung Naik
Di wilayah lain, banjir di Kabupaten Malinau juga dilaporkan sudah mulai surut. Namun, perhatian kini tertuju pada wilayah Sembakung di Kabupaten Nunukan, yang justru mengalami peningkatan volume air.
Wilayah Sembakung saat ini mengalami kenaikan debit air karena merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Kami mendapat laporan bahwa BPBD Nunukan tengah melakukan pertemuan untuk menetapkan status siaga atau tanggap bencana,” tambah Roni.
Selain Sembakung, wilayah Krayan juga dilaporkan mengalami banjir, yang kini terus dipantau secara intensif oleh BPBD setempat.
Tetap Siaga Hadapi Potensi Bencana Susulan
Meski situasi mulai membaik di sejumlah daerah, BPBD Kaltara mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap waspada, terutama menghadapi potensi cuaca ekstrem.
“Kami tetap siaga penuh. Semua personel dan peralatan disiapkan untuk merespons cepat jika ada keadaan darurat baru,” pungkas Roni.
