WARTA, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi belanja pegawai APBN 2025 telah mencapai Rp36,3 triliun per Februari 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp35,1 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa total belanja pegawai Rp36,3 triliun terdiri dari gaji dan tunjangan sebesar Rp23,8 triliun, sementara tunjangan kinerja, lembur, dan berbagai tunjangan lainnya mencapai Rp12,5 triliun.
“Di Februari 2024, belanja pegawai tercatat Rp35,1 triliun. Tahun ini, dalam dua bulan pertama, kami sudah mengeluarkan Rp36,3 triliun untuk gaji dan tunjangan,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Kamis (13/3).
Total Belanja dan Pendapatan Negara
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa total belanja negara pada dua bulan pertama tahun ini mencapai Rp348,1 triliun, atau sekitar 9,6 persen dari pagu APBN yang ditetapkan untuk 2025.
Belanja pemerintah pusat selama Januari hingga Februari 2025 tercatat sebesar Rp211,5 triliun, sementara sisa Rp136,6 triliun disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD).
Sedangkan untuk pendapatan negara, hingga Februari 2025 tercatat sebesar Rp316,9 triliun, yang mencakup 10,5 persen dari target tahunan. Penerimaan pajak mencapai Rp240,4 triliun, sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp76,4 triliun.
Defisit APBN
Dengan adanya peningkatan belanja, APBN mengalami defisit sebesar Rp31,2 triliun, yang setara dengan 0,13 persendari PDB, sejak Januari hingga 28 Februari 2025.
