WARTA, NUNUKAN – Anggota DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), Rahman, S.KM, M.Kes, mengadakan sosialisasi terkait Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di beberapa lokasi di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan pentingnya untuk terus mengedukasi masyarakat tentang perda tersebut, yang baru saja disahkan pada tahun lalu. Rahman menekankan bahwa meskipun perda ini masih terbilang baru, sosialisasi secara intensif perlu dilakukan agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
“Sosialisasi perda ini harus terus dilakukan, terutama karena belum genap satu tahun sejak disahkan. Kami perlu memastikan masyarakat memahami dan bisa mengimplementasikan dengan baik,” ungkap Rahman saat acara sosialisasi yang diadakan pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Sebagai mantan dosen, Rahman berharap agar masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam mengimplementasikan nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan, terutama di Pulau Sebatik yang berada di perbatasan.
“Di wilayah perbatasan seperti ini, Pancasila harus selalu relevan dan mengakar di kehidupan sehari-hari. Perda ini membutuhkan kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, ormas, organisasi kepemudaan, hingga partai politik,” ujar Rahman.
Lebih lanjut, Rahman menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan nilai-nilai Pancasila serta wawasan kebangsaan yang diharapkan bisa memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga keutuhan bangsa dan menumbuhkan rasa nasionalisme.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin masyarakat mendapatkan pemahaman yang mendalam, sehingga mereka dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mencintai tanah air Indonesia,” lanjutnya.
“Jika nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik sebagai warga negara yang taat, serta sebagai bagian dari NKRI yang kokoh dan terdepan,” tutup Rahman.
