WARTA, TANJUNG SELOR — Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara (Kaltara) berencana mengusulkan pembangunan jembatan baru di Sungai Kayan, sebagai langkah antisipasi terhadap kerusakan jembatan yang sudah cukup tua. Usulan ini akan segera disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk ditindaklanjuti.
Kepala Seksi Preservasi BPJN Kaltara, Dani Wiranto, menjelaskan bahwa mereka berupaya agar jembatan duplikat ini dibangun sebagai solusi alternatif apabila terjadi insiden atau kerusakan pada jembatan yang ada. Dengan adanya jembatan cadangan, akses transportasi tetap terjaga tanpa gangguan berarti bagi masyarakat.
Sebagai contoh, Dani menyebutkan Jembatan Mahakam di Samarinda yang memiliki jembatan duplikat sebagai langkah preventif. Rencana pembangunan jembatan baru ini dapat ditempatkan di samping Jembatan Sungai Kayan (Tanjung Palas) yang sudah ada, atau di jalur alternatif yang masih berada dalam jarak dekat. Yang terpenting, menurutnya, adalah memastikan akses masyarakat tetap lancar tanpa hambatan.
“Rencana ini sudah kami ajukan ke pusat. Jembatan duplikat yang diusulkan tidak harus identik, yang penting dari sisi manfaatnya bagi masyarakat. Mengingat Jembatan Sungai Kayan (Tanjung Palas) sudah dibangun sejak 1998,” ujar Dani sapaan akrabnya saat ditemui Senin, 3 Maret.
Dani juga menyampaikan bahwa kondisi jembatan saat ini cukup memprihatinkan. Beberapa elemen baja jembatan sudah rusak, baut-bautnya patah, dan terdapat retakan pada lantai serta bentangan jembatan. Kerusakan tersebut memerlukan perhatian serius, agar keselamatan pengguna jembatan tetap terjaga.
Selain itu, Dani menambahkan bahwa perusahaan pemilik kapal tongkang yang terlibat dalam insiden sebelumnya telah mengakui tanggung jawab mereka atas kerusakan tersebut dan siap menanggung seluruh biaya perbaikan. Beberapa komponen jembatan yang rusak harus diganti demi kelancaran fungsinya.
