WARTA, NUNUKAN — Penyaluran bantuan bagi warga terdampak banjir di wilayah perbatasan Kalimantan Utara terus dilakukan. Pemerintah Provinsi Kaltara melalui BPBD Kaltara mengintensifkan pengawalan distribusi logistik ke sejumlah desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan.
Tim Satuan Tugas BPBD Provinsi yang dipimpin Asnawi A. terus mengawal langsung proses distribusi ke desa-desa seperti Desa Atap, Desa Tagul, Desa Tujung, Desa Lubakan, dan Desa Manuk Bungkul. Penyaluran dilakukan melalui jalur sungai dan darat untuk memastikan bantuan sampai tepat sasaran.
“Ini baru Kecamatan Sembakung. Penyaluran masih terus berjalan. Kami bekerja sama dengan BPBD Nunukan, relawan, dan masyarakat setempat untuk memastikan semua bantuan diterima warga yang membutuhkan,” ujar Asnawi.
Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltara, Roni Haryanto memastikan tim di lapangan, bersama BPBD Nunukan dan relawan terus menyalurkan bantuan ke desa-desa terdampak banjir.
Roni juga menjelaskan pemantauan ketinggian permukaan air sungai Sembakung pagi ini pukul 07.00 wita di Desa Atap Kec Sembakung 3,3 mtr, terpantau surut 50 cm dr posisi sore kemarin.
Bantuan Meluas ke Delapan Kecamatan Lainnya
Tak hanya di Kecamatan Sembakung, penyaluran bantuan juga dilakukan di Kecamatan Sebuku, Sembakung Atulai, dan Lumbis. Secara keseluruhan, bantuan akan menyasar sembilan kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Nunukan.
Sebanyak 500 paket bantuan tahap pertama telah diberangkatkan melalui Pelabuhan LCT H. Suardi, Tanjung Batu, Kamis (29/5/2025). Bantuan ini merupakan bagian dari total bantuan yang ditujukan untuk 2.451 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Kabupaten Nunukan, Ir. Jabbar menyampaikan, pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah daerah setelah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor selama 14 hari, terhitung sejak 23 Mei hingga 5 Juni 2025.
“Berdasarkan laporan yang masuk ke Pemda, hasil kaji cepat, rekomendasi penetapan status, serta rapat koordinasi penanganan bencana yang digelar pada 22 Mei lalu, kami menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari,” kata Jabbar.
Ia menambahkan, dengan status tanggap darurat ini, pemerintah daerah bersama instansi terkait dapat langsung menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di sembilan kecamatan, dengan total 2.451 KK.