WARTA, YOGYAKARTA – Kasus kekerasan tragis menimpa Natasya Hutagalung (24), seorang mahasiswi asal Kalimantan Barat (Kalbar) yang menimba ilmu di Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (STPMD) APMD Yogyakarta. Ia menjadi korban penyiraman air keras di rumah kosnya, Selasa malam (24/12), bertepatan dengan malam Natal.
Aksi keji ini menyebabkan luka serius pada wajah, badan, tangan, hingga kaki korban. Bahkan, luka pada wajah dan mata Natasya diperkirakan dapat mengancam penglihatannya. Saat ini, korban masih dirawat intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Pelaku: Mantan Pacar dan Eksekutornya
Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap dua pelaku penyiraman air keras. Salah satu tersangka adalah mantan kekasih korban, Billy, mahasiswa S2 asal Ketapang, Kalimantan Barat. Tersangka lainnya, Satim, warga Kuningan, Jawa Barat, diduga menjadi eksekutor yang melaksanakan penyiraman.
Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, mengungkapkan bahwa Billy menyusun rencana ini karena sakit hati setelah hubungan asmaranya dengan Natasya berakhir pada Agustus 2024. Keduanya diketahui menjalin hubungan sejak 2021 sebelum akhirnya berpisah.
“Betul, sudah kami tangkap orangnya. Saat ini mereka dalam proses pemeriksaan,” ujar Kompol Probo di Mapolresta Jogja, Kamis (26/12). Penangkapan dilakukan sehari setelah kejadian, yaitu pada 25 Desember 2024.
Korban Dirawat Intensif
Pihak RSUP Dr. Sardjito Jogjakarta membenarkan bahwa Natasya dilarikan ke rumah sakit pada malam kejadian. “Pasien masuk dengan luka serius di wajah dan bagian tubuh lainnya. Saat ini ia dalam kondisi sadar dan masih mendapatkan perawatan intensif,” ungkap Banu Hermawan, Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito.
Kronologi Kekerasan
Insiden ini diduga direncanakan dengan matang oleh Billy, yang merasa sakit hati setelah hubungan mereka berakhir. Billy menyewa Satim untuk melakukan penyiraman air keras, yang terjadi di rumah kos Natasya di Yogyakarta.
Pada Kamis (26/12), polisi memperlihatkan kedua tersangka kepada awak media di Mapolresta Jogja. Billy dan Satim kini menghadapi hukuman berat atas tindakan keji yang telah menggemparkan masyarakat.
Dukungan untuk Korban
Tragedi ini menuai simpati luas, terutama di media sosial, di mana banyak orang mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap Natasya. Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam hubungan harus dihentikan, dan hukum harus ditegakkan seadil-adilnya.
Sementara itu, keluarga Natasya di Kalimantan Barat berharap keadilan dapat ditegakkan dan meminta doa agar Natasya segera pulih dari luka fisik maupun trauma yang dialaminya.