WARTA, TARAKAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersama DPRD Kaltara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses pendidikan menengah dengan membangun SMA Negeri 5 Tarakan di Kelurahan Karang Anyar. Pembangunan sekolah ini ditargetkan selesai dan siap digunakan pada awal tahun 2026.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya kebutuhan rombongan belajar (rombel), khususnya di kawasan padat penduduk seperti Karang Anyar dan Karang Anyar Pantai.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltara, Supaad Hadianto, menjelaskan bahwa proses hibah lahan dari Pemerintah Kota Tarakan ke Pemprov Kaltara hampir tuntas. Lokasi yang dipilih berada di Jalan Hasanuddin, dengan luas sekitar 1,5 hektare dari total 3,4 hektare lahan milik Pemkot Tarakan.
“Progres terus berjalan. Insyaallah pembangunan dimulai tahun ini dan di awal 2026 sudah bisa digunakan. Saat ini, SMA 5 masih menumpang di SMP 14 Tarakan,” ujarnya.
Lahan tersebut nantinya tidak hanya untuk bangunan utama sekolah, tetapi juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti lapangan olahraga dan sarana pendidikan lainnya.
Supaad juga menyoroti bahwa hingga saat ini, Kelurahan Karang Anyar yang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Tarakan, belum memiliki SMA Negeri. Padahal, sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi mengharuskan siswa mengakses sekolah terdekat.
“Hadirnya SMA Negeri 5 sangat penting sebagai solusi utama bagi siswa di Karang Anyar dan sekitarnya,” tambahnya.
Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan di kawasan lain seperti Pantai Amal, Mamburungan, dan Mamburungan Timur yang juga mengalami keterbatasan sekolah negeri akibat sistem zonasi yang ketat.
“Wilayah-wilayah ini juga sangat layak mendapatkan sekolah negeri. Pembangunan SMA baru di Tarakan Timur harus jadi pertimbangan ke depan agar seluruh anak-anak di Tarakan memiliki kesempatan yang adil dalam mengakses pendidikan menengah,” pungkasnya.