spot_img
More
    spot_img

    Semangat Tak Luntur di Usia 56 Tahun, Supratono Tuai Apresiasi Pj Sekprov dan Kepala BKD Kaltara

    WARTA, TANJUNG SELOR – Ada pemandangan yang menarik dalam pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II di Laboratorium CAT, Kantor Gubernur Kalimantan Utara, Rabu (30/4). Di tengah semangat ratusan peserta muda, hadir sosok yang tak kalah bersemangat. Ialah

    Supratono, pria kelahiran 20 Maret 1968 yang menjadi peserta tertua dalam seleksi tersebut. Meski usianya telah menginjak 56 tahun, Supratono tetap optimis dan antusias mengikuti ujian. Ia mendaftar pada formasi operator layanan operasional di SMKN 1 Tanjung Palas Utara tempatnya mengabdi selama bertahun-tahun sebagai tenaga honorer.

    Kehadiran Supratono bahkan menarik perhatian langsung Pj Sekretaris Provinsi Kaltara, Bustan, dan Plt Kepala BKD Kaltara, Andi Amriampa, yang hadir memantau langsung jalannya seleksi.

    “Bapak ini luar biasa. Dua tahun lagi pensiun, tapi tetap semangat ikut seleksi demi terus mengabdi sebagai ASN. Ini contoh nyata loyalitas,” ujar Bustan, usai menyapa Supratono.

    Bustan pun menyampaikan harapannya agar Supratono bisa lolos seleksi dan mengakhiri masa pengabdiannya dengan status ASN.

    “Kalau beliau lolos, saya rasa ini akan menjadi kebahagiaan tersendiri, menutup masa kerja sebagai PPPK. Dari segi kesejahteraan tentu berbeda. Kami pastikan gaji dan TPP untuk PPPK sudah aman, disiapkan oleh Pemprov,” tambahnya.

    Plt Kepala BKD Kaltara, Andi Amriampa pun turut salut dengan perjuangan Supratono. Diapun memberi semangat, sesaat sebelum tes berlangsung.

    Dua Hari Seleksi, Diawasi Ketat oleh BKN

    Seleksi PPPK Tahap II ini digelar selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis, 30 April hingga 1 Mei 2025. Pelaksanaan ujian berlangsung tertib dan diawasi langsung oleh tim dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk memastikan proses yang jujur dan transparan.

    Baca Juga:  Rekrutmen CPNS Kaltara 2024: Masih Menunggu Proses dari BKN

    Plt Kepala BKD Kaltara, Andi Amriampa, menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian dibagi menjadi beberapa sesi dengan jumlah peserta maksimal 100 orang per sesi.

    “Kami membatasi jumlah peserta per sesi untuk menjamin kenyamanan dan kelancaran proses seleksi. Selain di Lab CAT Kaltara, peserta yang berada di luar daerah juga bisa mengikuti seleksi di BKN Pusat, Jakarta Timur,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kaltara ini.

    Seleksi ini tidak hanya soal teknis pelaksanaan, tetapi juga mencerminkan arah kebijakan nasional. Saat ini, pemerintah telah menutup pintu bagi perekrutan tenaga honorer atau pegawai tidak tetap. Semua kebutuhan ASN diarahkan melalui jalur resmi: PPPK dan CPNS.

    “Pemerintah tak lagi membuka ruang bagi tenaga honorer. Inilah mengapa seleksi PPPK ini begitu penting, sebagai bentuk optimalisasi pemenuhan kebutuhan ASN,” ujar Andi.

    Peluang Terbatas, Harapan Masih Terbuka Lewat Skema Paruh Waktu

    Bustan menegaskan bahwa seleksi ini bisa jadi merupakan kesempatan terakhir bagi banyak peserta untuk bergabung sebagai ASN melalui jalur PPPK. Ia pun berpesan agar para peserta memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya.

    “Gunakan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. Baca soal dengan cermat, dan fokus. Satu formasi bisa diperebutkan oleh beberapa orang, jadi benar-benar harus maksimal,” pesannya kepada peserta.

    Andi Amriampa menambahkan, bagi peserta yang belum lolos seleksi tahap ini, pemerintah masih menyediakan dua jalur lanjutan, yaitu skema paruh waktu dan optimalisasi formasi.

    Jika ada formasi yang belum terisi, maka peserta yang memenuhi syarat masih bisa dipertimbangkan untuk diangkat. Jadi, jangan putus asa,” katanya.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    spot_img

    BERITA TERBARU

    spot_img