WARTA, TANJUNG SELOR — Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Utara (Kaltara) hingga semester I tahun 2025 tercatat baru mencapai sekitar 30 persen. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara, Denny Harianto.
Meski terbilang rendah dari sisi waktu, Denny menilai capaian tersebut masih tergolong wajar dibandingkan provinsi lain secara nasional.
“Realisasi semester I memang di angka 30 persen. Kalau dibandingkan secara nasional, ini masih tergolong bagus,” ujar Denny, Rabu (16/7/2025).
Namun, diakuinya, secara ideal serapan anggaran di semester I seharusnya sudah menembus 50 persen. Tetapi, realisasi di semester awal biasanya memang lebih lambat karena ada sejumlah proses administrasi dan persiapan kegiatan yang harus dilalui sebelum pembangunan berjalan.
“Setiap tahun polanya selalu begitu. Tapi di akhir tahun, capaian realisasi biasanya bisa dikejar. Biasanya hanya selisih nol koma atau 1 persen dari target,” jelasnya.
Menurut Denny, belanja barang dan jasa menjadi penyumbang terbesar serapan APBD di semester pertama. Sementara belanja pegawai, sebagai komponen rutin, selalu berjalan sesuai ketentuan, termasuk pembayaran bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang telah menerima SK.
“Belanja pegawai ini rutin. Jadi, aman. Termasuk untuk PPPK yang sudah dapat SK, semua sudah kita bayarkan,” terangnya.
BKAD Kaltara pun tetap optimistis realisasi APBD akan meningkat signifikan di akhir tahun. Ia menegaskan, posisi belanja pegawai Pemprov Kaltara masih tergolong aman karena porsinya masih di bawah 30 persen dari total nilai APBD tahun berjalan.