WARTA, TARAKAN – Puluhan siswa di Kota Tarakan terancam kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat kelalaian pihak sekolah dalam mendaftarkan data mereka ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Kejadian ini menjadi perhatian serius Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Wilayah Tarakan, Mustari, yang awalnya mengetahui masalah ini dari media sosial.
“Saya terkejut setelah diberitahu staf mengenai kelalaian ini. Setelah saya cek, ternyata memang ada sekolah yang tidak melakukan registrasi tepat waktu,” ungkap Mustari, Kamis (6/2/2025).
Menurut Mustari, pihak Disdikbud sudah memberikan instruksi kepada seluruh sekolah untuk memastikan semua siswa yang memenuhi persyaratan mengikuti jalur SNBP dapat didaftarkan. Namun, kelalaian ini bisa menghambat langkah siswa yang sudah memenuhi kriteria untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.
Meskipun begitu, pihak sekolah yang bersangkutan sudah mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf kepada orang tua siswa yang terdampak. Mereka pun berupaya mengajukan permohonan ke pihak pusat agar para siswa yang terlewat tetap diberikan kesempatan untuk mendaftar.
“Untuk sementara, hanya satu sekolah yang mengalami masalah ini. Ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, agar tidak mengabaikan kesempatan besar bagi siswa yang berpotensi,” tegas Mustari.
Mustari menambahkan, saat ini pihak Disdikbud Kaltara belum memikirkan sanksi terkait masalah ini. Pembahasan lebih lanjut akan dilakukan dengan Kepala Disdikbud Kaltara untuk mencari solusi terbaik agar siswa yang memenuhi syarat tetap bisa mengikuti SNBP.
“Kami akan terus mencari solusi agar siswa yang terdampak tidak kehilangan kesempatan untuk melanjutkan kuliah. Ini adalah kesempatan besar bagi mereka yang sudah memiliki semangat dan prestasi,” tutup Mustari.
Pihak Disdikbud Kaltara memastikan akan terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di wilayah tersebut untuk menghindari masalah serupa di masa depan, demi memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh siswa.
