WARTA, TANJUNG SELOR – Anggota DPRD Kalimantan Utara dari Partai Hanura, Tamara Moriska, mengunggah konten edukatif melalui media sosial untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya penipuan daring dengan modus “Passobis” yang belakangan marak dibicarakan, terutama di platform TikTok.
“Passobis merupakan salah satu modus penipuan terbaru di ranah digital. Korbannya sudah banyak dan kerugiannya cukup besar. Modus ini biasanya diawali dengan telepon singkat yang menyampaikan kabar duka atau hadiah palsu untuk mengelabui korban agar menyerahkan data pribadi atau bahkan mentransfer uang,” ungkap Tamara pada 30 April.
Tamara menjelaskan, istilah Passobis sendiri berasal dari wilayah Sidrap, Sulawesi Selatan. Para pelaku kerap menyalahgunakan foto profil WhatsApp calon korban untuk menyebarkan informasi palsu yang bisa mengguncang emosi keluarga atau kerabat.
“Biasanya mereka beraksi di malam hari. Dengan menyebar kabar duka atau iming-iming hadiah, pelaku mencoba memancing emosi agar korban bertindak impulsif tanpa berpikir panjang,” tambahnya.
Ia juga menyoroti cara para pelaku menyamar sebagai perwakilan dari lembaga atau perusahaan ternama demi meningkatkan kredibilitas tipuannya. Salah satu contohnya adalah saat nama Rans Entertainment disalahgunakan dalam aksi penipuan tersebut.
“Kasus yang diungkap Tim Cyber Polda Sulsel menunjukkan bahwa para pelaku bahkan menggunakan identitas perusahaan terkenal seperti Rans Entertainment agar korban lebih mudah percaya,” jelas Tamara.
Melihat semakin berkembangnya modus kejahatan digital ini, Tamara mengajak seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan pesan atau panggilan mencurigakan yang meminta informasi pribadi maupun uang.