WARTA, TANJUNG SELOR – Awal tahun 2024 menjadi periode yang cukup berat bagi sektor pariwisata di Kalimantan Utara (Kaltara). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel mengalami penurunan signifikan pada Januari 2024.
Total kunjungan wisman tercatat hanya 480 kunjungan, merosot drastis dibanding 1.254 kunjungan pada Desember 2023. Artinya, terjadi penurunan sebanyak 774 kunjungan hanya dalam satu bulan.
Penurunan jumlah wisatawan turut berdampak pada tingkat hunian hotel. TPK hotel berbintang di Kaltara tercatat sebesar 44,48 persen, turun 14,80 poin dibanding Desember 2023 yang mencapai 59,27 persen.
Sementara itu, akomodasi non-bintang hanya mencatatkan TPK sebesar 26,31 persen, juga menurun 9,92 poin dari bulan sebelumnya.
“Jika digabungkan, rata-rata TPK hotel berbintang dan non-bintang di Kaltara pada Januari 2024 hanya sebesar 29,35 persen. Ini menunjukkan penurunan 12,50 poin dari Desember,” ungkap Mas’ud Rifai, Kepala BPS Kaltara, Ahad (27/7/2025).
Tak hanya hunian, lama menginap wisatawan juga menunjukkan tren penurunan. Secara keseluruhan, tamu domestik dan asing hanya menginap rata-rata 1,36 hari, lebih singkat dibandingkan bulan sebelumnya. Tamu asing cenderung menginap lebih lama (1,92 hari) dibanding tamu domestik (1,36 hari).
Menariknya, pada akomodasi non-bintang, justru tamu domestik mencatat durasi tinggal lebih lama (1,34 hari) dibanding wisatawan asing (1,17 hari). Wilayah dengan rata-rata lama menginap tertinggi adalah Kabupaten Bulungan(1,57 hari), diikuti Malinau (1,35 hari), Tarakan (1,34 hari), Tana Tidung (1,19 hari), dan Nunukan (1,07 hari).
Sementara itu, untuk hotel berbintang, rata-rata lama menginap Januari 2024 tercatat 1,42 hari, sedikit turun dari bulan sebelumnya. Tamu asing di hotel berbintang bahkan mencatat durasi tinggal 2,53 hari, jauh lebih tinggi dari tamu domestik yang hanya 1,41 hari.
Penurunan kunjungan ini mencerminkan tantangan nyata di awal tahun bagi sektor pariwisata Kaltara. Dibutuhkan strategi promosi dan pengembangan destinasi yang lebih agresif untuk menarik kembali wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Sektor ini juga dinilai berperan penting dalam mendongkrak perekonomian daerah.