WARTA, TANJUNG SELOR — Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) angkat bicara terkait insiden yang diduga menyebabkan tiga kader HMI mengalami luka bakar saat aksi demonstrasi di depan Mapolda Kaltara, Kamis (17/7/2025).
Video dan foto yang beredar di berbagai grup WhatsApp memperlihatkan para mahasiswa terkapar dan dirawat di rumah sakit akibat luka bakar serius. Insiden ini sontak memantik perhatian publik, terlebih setelah terungkap bahwa korban adalah kader HMI yang tengah menyuarakan tuntutan mereka di Mapolda.
Koordinator Presidium MN KAHMI, Muhammad Rifqinizami Karsayuda, yang juga Ketua Komisi II DPR RI, menyatakan sikap keras atas insiden tersebut. Ia meminta aparat kepolisian, khususnya Kapolda Kaltara, segera menyelidiki dugaan penyiraman bahan bakar minyak (BBM) yang memicu terbakarnya mahasiswa saat aksi.
“Saya sudah menyaksikan video demonstrasi HMI di depan Mapolda Kaltara. Ini peristiwa yang tidak bisa ditolerir. Aparat penegak hukum harus mengusut kasus ini sampai tuntas, tanpa pandang bulu,” tegasnya, Jumat (18/7/2025).
Di tengah sorotan tajam terhadap aparat, Rifqi juga mengimbau seluruh kader dan keluarga besar HMI, khususnya di Kaltara, untuk tidak bereaksi berlebihan.
“Mari jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran. Aksi menyampaikan pendapat harus tetap dilakukan dengan santun, bermartabat, sesuai jati diri kita sebagai insan akademis dan intelektual,” tambahnya.
Diketahui, aksi demonstrasi yang berujung ricuh tersebut merupakan desakan mahasiswa agar Kapolda Kaltara mundur dari jabatannya. Mereka menilai, sejumlah kasus yang menjadi perhatian publik di Kaltara tidak ditangani secara transparan oleh pihak kepolisian.
Peristiwa ini kini menjadi perhatian nasional, menunggu langkah tegas dari kepolisian demi keadilan dan penegakan hukum yang berimbang.
(iwk/har)