spot_img
More
    spot_img

    Banjir Datang, Tim Gabungan Sigap Bergerak Lakukan Evakuasi

    WARTA, TANJUNG SELOR – Suara sirine memecah kesunyian pagi di Tanjung Selor. Genangan air membanjiri jalanan, sementara tim gabungan tampak sigap mengevakuasi warga yang “terjebak”. Beberapa membawa perahu karet, ada pula yang menggendong korban ke titik aman. Salah satu korban bahkan sempat “tenggelam”, sebelum berhasil diselamatkan dengan cepat oleh tim penyelamat.

    Namun, ini bukan bencana sungguhan. Adegan dramatis itu merupakan bagian dari simulasi bencana banjir yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara bersama sejumlah pihak, Sabtu, 12 Juli 2025.

    Apel terpadu dilaksanakan di Lapangan Makorem 092/Maharajalila, melibatkan unsur BPBD Kaltara, BPBD Bulungan, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), dan relawan bencana. Kegiatan ini menjadi pemanasan menuju simulasi besar-besaran yang akan digelar pada 16 Juli mendatang.

    Usai apel, tim langsung bergerak ke Lapangan Agatis, mendirikan tenda darurat dan menyusun strategi evakuasi. Koordinasi lintas instansi terlihat solid dan terorganisir, menegaskan kesiapan mereka menghadapi potensi bencana nyata di masa mendatang.

    “Kegiatan ini adalah latihan taktis untuk menguji kecepatan respons, kesiapan personel, dan perlengkapan. Banjir merupakan bencana yang cukup sering melanda Kaltara, terutama di wilayah Tanjung Selor,” ujar Kepala BPBD Kaltara, Andi Amriampa.

    Sebagai bagian dari latihan, tim juga melakukan pemetaan titik rawan banjir di sejumlah lokasi, seperti Desa Antutan, Desa Pejalin, Tanjung Palas Hilir, dan sekitar Lapangan Agatis. Langkah ini krusial untuk menentukan jalur evakuasi dan titik konsentrasi penyelamatan secara efisien.

    “Kita ingin simulasi ini mencerminkan kondisi darurat sesungguhnya. Dari situ, kita bisa mengukur kesiapan serta mencari celah yang perlu diperbaiki,” lanjut Andi.

    Dalam kegiatan ini, BPBD Kaltara mengerahkan berbagai perlengkapan penting, antara lain:

    • 8 personel penyelamat

    • 2 unit tenda darurat

    • 2 perahu karet

    • 50 pelampung keselamatan

    • 2 kendaraan rescue

    Baca Juga:  BPBD Kaltara Gencarkan Sosialisasi Mitigasi Bencana, Fokus pada Kesiapsiagaan dan Kolaborasi Pentaheliks 

    “Semua perlengkapan diperlakukan seolah dalam kondisi nyata. Harapannya, tim bisa terbiasa bergerak cepat dan tepat saat bencana benar-benar terjadi,” kata Andi.

    Simulasi ini bukan hanya sekadar latihan, tetapi juga menjadi ajang peningkatan kapasitas personel serta memperkuat sinergi antara Pemerintah Provinsi, TNI, Polri, dan relawan. Semangat kolaborasi dan solidaritas lintas sektor menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan alam yang tak terduga.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    ARTIKEL POPULER