spot_img
More
    spot_img

    Kisah Nabil El Zarh, Putra Tana Tidung yang Siap Kibarkan Merah Putih di Istana Negara

    TANA TIDUNG — Sorak kecil dan pelukan hangat mewarnai suasana rumah sederhana di Jalan Padat Karya, Desa Tideng Pale Timur. Di ruang keluarga itu, Nabil El Zarh (15) menatap layar YouTube dengan mata berbinar. Suaranya tercekat ketika mendengar namanya disebut sebagai salah satu wakil Kalimantan Utara yang lolos seleksi Paskibraka Nasional 2025.

    “Waktu itu saya nonton live bareng adik. Mama lagi keluar, tapi beliau sempat bilang, kalau ada kabar baik baru kabari,” cerita Nabil sambil tersenyum mengenang momen haru itu, Kamis (3/7).

    Siswa kelas XI SMA Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung itu kini mengukir sejarah: menjadi satu dari dua remaja Kalimantan Utara yang akan menjalani pelatihan dan pengibaran bendera di level tertinggi negara baik di Istana Negara Jakarta maupun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

    Mimpi Besar

    Lahir pada 16 Agustus 2009, Nabil adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia dibesarkan oleh pasangan Idris Hendro Wibowo, ASN asal Purworejo yang kini menjabat Sekretaris DPUPR Tana Tidung, dan Nunung Susilawati, ibu rumah tangga berdarah asli suku Tidung.

    Perjalanan Nabil menuju level nasional bukan tanpa perjuangan. Ia harus melewati berbagai tahapan seleksi ketat: dari parade baris-berbaris, uji fisik dan kesehatan, hingga tes wawasan kebangsaan di tingkat kabupaten dan provinsi. Di Jakarta, ia bersama peserta lainnya langsung menjalani tes kesehatan intensif sejak hari pertama.

    “Kalau kondisi tidak prima, bisa langsung digantikan. Jadi memang harus jaga kondisi sebaik mungkin,” ungkap Nabil, yang memiliki postur ideal dengan tinggi badan 175 cm dan berat 61 kg.

    Namun fisik bukan segalanya. Ketekunan, kedisiplinan, dan mental baja adalah senjata utamanya.

    Baca Juga:  Anggota DPRD Kaltara Vamelia Realisasikan Aspirasi Warga Tengku Dacing

    Lebih dari Sekadar Pengibar Bendera

    Di balik sikapnya yang kalem, Nabil adalah pribadi penuh warna. Ia gemar menyanyi saat senggang, bermain futsal, berenang, bahkan angkat beban. Di sisi lain, ia juga penikmat catur yang senang mengasah strategi dan konsentrasi.

    Cita-citanya pun tak main-main: masuk Akademi Militer (Akmil). Baginya, militer adalah jalan hidup yang mencerminkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan pengabdian.

    “Saya nggak pernah bayangkan bisa sejauh ini. Tapi setelah ikut seleksi dan terus latihan, saya mulai yakin ini jalan saya. Jadi Paskibraka Nasional semoga jadi batu loncatan untuk ke Akmil,” ujarnya mantap.

    Menariknya, Nabil juga pernah menjuarai lomba Syahril Quran dalam MTQ tingkat Kabupaten Tana Tidung, menandakan sisi spiritual dan kecintaannya terhadap nilai-nilai religius.

    Pesan untuk Anak Muda

    Menutup perbincangan, Nabil menyampaikan pesan tulus untuk anak-anak muda di pelosok negeri, khususnya di Tana Tidung.

    “Yang penting niat dulu. Jangan takut mencoba. Jaga kesehatan, disiplin, dan jangan malas. Kalau saya, anak dari kabupaten kecil bisa sampai nasional, kalian juga pasti bisa,” ucapnya penuh keyakinan.

    Dari sebuah sudut kecil di utara Kalimantan, seorang remaja membuktikan bahwa mimpi bisa terbang tinggi—selama tekad dan kerja keras tak pernah padam.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    ARTIKEL POPULER