TANJUNG SELOR — Komitmen kuat Gubernur Kalimantan Utara Zainal A. Paliwang dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana kembali dibuktikan. Ia hadir langsung dalam prosesi peletakan batu pertama dan pemancangan tiang pembangunan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Kawasan Kota Baru Mandiri, Kabupaten Bulungan, Jumat (25/4/2025).
Fasilitas ini digadang menjadi garda terdepan pusat komando bencana di provinsi termuda Indonesia—langkah nyata menjawab tantangan krisis iklim dan potensi bencana yang terus meningkat.
“Pusdalops ini bukan sekadar gedung. Ini simbol kesiapsiagaan kita, pusat kendali yang akan menyelamatkan banyak nyawa dan aset saat bencana datang,” tegas Gubernur Zainal dalam sambutannya yang lugas dan penuh ketegasan.
Proyek ini dibangun dengan dukungan penuh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp3 miliar, ditargetkan rampung pada Agustus 2025, lengkap dengan sistem informasi dan perangkat operasional modern.
Gubernur Zainal menekankan bahwa Kalimantan Utara memiliki risiko bencana yang kompleks: dari banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meski indeks risiko bencana sempat menurun pada 2024, fakta mencatat sudah 11 kejadian bencana di Kaltara hingga April 2025.
“Ini jadi pengingat bahwa kita tidak boleh lengah. Karena itu, saya menaruh perhatian serius terhadap penguatan infrastruktur kebencanaan, termasuk kesiapan SDM dan jaringan koordinasi lintas sektor,” ujarnya.
Tak hanya pembangunan fisik, Gubernur Zainal mendorong optimalisasi sumber daya manusia melalui pelatihan dan penguatan sinergi antara BPBD, OPD, serta masyarakat melalui komunitas siaga bencana di setiap daerah.
“Dalam bencana, kecepatan dan koordinasi adalah kunci. Pusdalops akan jadi pusat gravitasi bagi semua respon dan strategi kita di lapangan.”
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, menambahkan bahwa Pusdalops PB akan menjadi komando terpadu seluruh siklus penanggulangan bencana, dari pra hingga pascabencana. Ia memastikan tim BPBD telah mendapatkan pelatihan intensif dari BNPB, termasuk untuk pengoperasian perangkat kendali yang akan dipasang di fasilitas tersebut.
“Ini akan menjadi tulang punggung sistem tanggap darurat Kaltara. Kami siap mengoperasikannya dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Dengan pembangunan Pusdalops PB, Kalimantan Utara melangkah menuju masa depan yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana, berlandaskan visi kepemimpinan Gubernur Zainal yang menempatkan keselamatan rakyat sebagai prioritas utama.