WARTA, TARAKAN – Wacana pembangunan Jembatan Bulungan–Tarakan (Jembatan Bulan) kembali mengemuka setelah sempat lama tenggelam. Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Utara, Jufri Budiman menegaskan, proyek ini tak hanya krusial bagi mobilitas antarwilayah, tapi juga berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara dan nasional.
“Kita punya tanggung jawab moral untuk memperjuangkan infrastruktur strategis seperti Jembatan Bulan. Ini bukan hanya untuk Kaltara, tapi juga menyangkut kepentingan Indonesia secara keseluruhan,” kata Jufri, Minggu (27/7).
Selain menghubungkan daratan Kalimantan dengan Kota Tarakan, jembatan ini disebut mampu mengurai kepadatan lalu lintas dan membuka akses ekonomi yang lebih luas.
“Harapan kita, dalam beberapa tahun ke depan tidak hanya sekadar wacana, tetapi sudah masuk tahap pembangunan,” ujarnya optimistis.
Komisi III DPRD Kaltara, lanjutnya, siap memberikan dukungan penuh kepada Pemprov dalam memperjuangkan proyek ini hingga ke tingkat pusat. Salah satunya melalui koordinasi dengan Bappenas hingga audiensi langsung ke Presiden.
Menurut Jufri, pendanaan proyek tak bisa hanya mengandalkan APBD Kaltara, melainkan butuh keterlibatan pemerintah pusat. Ia juga mengingatkan bahwa master plan Jembatan Bulan pernah disusun di masa Gubernur Irianto Lambrie, sehingga perlu dievaluasi kembali.
“Desain lama perlu ditinjau ulang, karena saat itu kondisi kawasan sekitar, termasuk tambak, belum seaktif sekarang. Maka harus duduk bersama dengan dinas teknis seperti PU atau Bappeda,” jelasnya.
Jufri menambahkan, dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan demi mewujudkan proyek ini, termasuk dari masyarakat dan dunia usaha.
“Ini harapan besar masyarakat Kaltara. Jika akses ini terwujud, dampaknya langsung terasa pada geliat ekonomi,” pungkasnya. (*)