WARTA, NUNUKAN — Program seragam sekolah gratis yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Nunukan hingga kini belum terealisasi. Akibatnya, para orang tua siswa terpaksa membeli sendiri seragam anak-anak mereka saat tahun ajaran baru resmi dimulai sejak 14 Juli 2025 lalu.
Seperti dialami salah satu orang tua siswa SD Negeri 08 Nunukan. Ia mengaku awalnya berharap bantuan seragam dari Pemkab berupa seragam putih merah dan pramuka — akan datang sebelum hari pertama sekolah. Namun, karena tak kunjung diterima, ia akhirnya harus merogoh kocek membeli seragam di luar.
“Terpaksa kami beli sendiri, karena anak kami harus sekolah. Kalau menunggu bantuan, tidak tahu kapan datangnya,” keluhnya, Sabtu (19/7).
Selain seragam dari pemerintah, orang tua juga harus membeli seragam batik dan olahraga di sekolah dengan harga mencapai Rp240 ribu.
Hal serupa juga dialami orang tua siswa SMP. Salah seorang wali murid di SMPN 1 Nunukan mengungkapkan, seragam putih biru yang dijanjikan pemerintah belum ada kepastian. “Kami tunggu-tunggu, akhirnya beli sendiri juga,” ujarnya.
“Kan sebagian baju sekolah ada yang di beli di koperasi sekolahannya atribut-atributnya beli di sekolahan totalnya Rp630.000, selebihnya ku beli di luar karena kan lambat bantuannya” tambahnya.
Padahal, Pemkab Nunukan telah menganggarkan Rp4,9 miliar untuk pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD dan SMP di tahun ajaran 2025.
program ini adalah bagian dari visi-misi “17 Arah Baru Menuju Perubahan Nunukan” Anggaran tersebut dialokasikan untuk 4.795 set seragam SD dengan dana Rp3,356 miliar dan 3.762 set seragam SMP senilai Rp1,565 miliar. Program ini juga menyasar siswa baru di sekolah swasta.
(Hyt/REDAKSI)