WARTA, NUNUKAN — Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara dan BPBD Kabupaten Nunukan terus bergerak cepat dalam penanganan darurat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan.
Koordinator Lapangan Satgas BPBD Provinsi Kaltara, Asnawi A., melaporkan sejumlah kegiatan penanganan darurat yang berlangsung di Posko Tanggap Darurat Banjir dan Longsor, Jumat pagi (30/5).
Dalam laporannya, Asnawi menyebutkan beberapa langkah prioritas yang dilakukan tim gabungan di lapangan:
-
Mobilisasi Bantuan Logistik
Tim mempersiapkan pengiriman bantuan logistik ke desa-desa terdampak melalui jalur darat dan sungai untuk menjangkau lokasi-lokasi yang sulit diakses. -
Persiapan Dapur Umum
Ibu-ibu warga Kecamatan Sembakung turut andil dengan menyiapkan dapur umum guna memastikan kebutuhan pangan korban terdampak dapat terpenuhi. -
Kesiapan Personel
Sebanyak 30 personel BPBD Kabupaten Nunukan, 9 personel BPBD Provinsi, 50 relawan dari KSP, dan 10 personel dari Kecamatan Sembakung dikerahkan untuk mendukung penanganan di lapangan. -
Apel Gabungan
Personel gabungan melaksanakan apel pagi di Aula Gedung BPBD Nunukan yang berada di wilayah Kecamatan Sembakung untuk menyelaraskan tugas dan koordinasi lapangan. -
Penurunan dan Distribusi Bantuan
Bantuan logistik didistribusikan langsung ke desa-desa yang telah terdata sebagai wilayah terdampak. -
Koordinasi Multipihak (Pentahelix)
Satgas juga terus menjalin koordinasi lintas sektor dengan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media untuk memastikan penanganan berjalan efektif dan kolaboratif.
Asnawi menekankan pentingnya sinergi dalam situasi darurat seperti ini. “Kami bekerja bersama semua unsur, termasuk masyarakat lokal. Semua bergerak cepat dan solid untuk memastikan kebutuhan korban terpenuhi,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, memastikan timnya terus berada di lokasi, guna memastikan penanganan bencana di Sembakung berjalan. Termasuk suplai bantuan.
