WARTA,TANJUNG SELOR—Ketua Komisi I DPRD Bulungan, Rozana Bin Serang, menekankan pengawasan dari bahaya pornografi terhadap anak, mengingat kemudahaan akses memperoleh informasi atau era digital, apalagi baru-baru Polda Kaltara berhasil mengungkap kasus dugaan pornografi anak dan dua orang pelaku Dimana satu pelaku diantaranya orang tua dari anak dibawah umur yang menjadi korban.
Atas peristiwa itu, Rozana menyampaikan keprihatinannya . Ia menyoroti bagaimana kemajuan teknologi justru memudahkan akses terhadap konten negatif. “Sebagai anggota dewan dan orang tua, kita harus tegas membatasi penggunaan media sosial terutama anak,” ujarnya.
Langkah konkret yang diminta Rozana agar orang tua membatasi waktu dan akses
Atur jam dan durasi anak bermain gadget dan Jangan lama terpapar layar tanpa pengawasan.
Kemudian terhadap anak-anak pihaknya meminta agar orang tua sewaktu-waktu lakukan penyitaan mendadak.
“Saya sarankan, sesekali ambil telepon anak tanpa pemberitahuan, lalu cek akun-akun mereka,” kata Rozana.
Dengan begitu, orang tua bisa langsung mengetahui konten apa saja yang mereka akses.
Lalu Edukasi bersama masyarakat
Konten pornografi menyebar cepat lewat berbagai platform. Untuk itu, edukasi dan pembinaan harus melibatkan keluarga, sekolah, hingga komunitas—karena ini bukan tanggung jawab individu semata.
Terhadap kasus ini UU ITE juga menjadi atensi bahwa pornografi anak termasuk kejahatan digital yang dapat dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Rozana pun mendorong edukasi tentang regulasi ini agar semua pihak paham batas dan konsekuensinya.
“Orang tua harus mengawasi anaknya secara ketat.” pesan Rozana.
Penegasan ini disampaikan tanpa ragu—karena menjaga anak dari konten negatif adalah tanggung jawab kita bersama. Peran aktif orang tua dalam membatasi dan mengontrol akses telepon genggam anak sangat krusial, tidak bisa ditunda atau disepelekan.
Pemerintah daerah, aparat penegak hukum, sekolah, hingga setiap orang tua di Bulungan dan sekitarnya diminta bersinergi. Jangan tunggu terjadi tragedi baru untuk mulai memperketat pengawasan. Anak-anak kita—mereka layak mendapatkan masa kecil yang aman, sehat, dan positif.(adv/NRK)