WARTA, TANJUNG SELOR – Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, bersama jajaran menerima kunjungan Konsulat RI Tawau, Aris Heru Utomo, pada Selasa (24/12/2024). Pertemuan ini membahas tantangan di perbatasan, mulai dari kasus narkotika hingga perlindungan WNI, dengan komitmen memperkuat kerja sama.
Kapolda mengungkapkan bahwa Kalimantan Utara menghadapi ancaman besar, seperti masuknya ratusan kilogram narkoba dari Malaysia. “Kolaborasi lintas batas sangat penting untuk memberantas narkoba dan tindak kejahatan lainnya, seperti penyelundupan dan perdagangan orang,” tegas Kapolda.
Inisiatif seperti pembangunan Rumah Singgah di Sebatik untuk anak-anak TKI diapresiasi oleh Konsulat RI Tawau. Selain itu, Konsulat turut berupaya mendirikan Community Learning Center (CLC) di Malaysia agar anak-anak WNI mendapat pendidikan sesuai kurikulum Indonesia.
Namun, tantangan lain muncul terkait Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik. Meskipun infrastruktur sudah siap, Malaysia belum mengakui status PLBN tersebut.
Kapolda menegaskan pentingnya pencegahan sejak dini, terutama pada daerah asal pekerja migran. “Profiling bisa mencegah perdagangan orang lebih efektif daripada hanya penegakan hukum,” katanya.
Pertemuan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi. “Melindungi WNI adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi ini penting demi memastikan hak-hak mereka terpenuhi,” tutup Kapolda.
