KN, TANJUNG SELOR – Perang melawan narkoba terus digencarkan di Kalimantan Utara. Sepanjang tahun 2024, Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara mencatat prestasi luar biasa dengan menyita 295,4 kilogram sabu-sabu dan 2.034 butir ekstasi dari 251 kasus yang berhasil diungkap.
Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa upaya pemberantasan ini tak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga menghancurkan jaringan ekonomi para pelaku melalui penerapan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
“Kami tidak hanya menargetkan pelaku lapangan, tetapi juga memutus rantai keuangan mereka. Dengan menghancurkan sumber dana, kami pastikan bisnis haram ini tidak berlanjut,” tegas Kapolda, Minggu (29/12/2024).
Jalur Internasional Dibongkar, Dukungan Masyarakat Jadi Kunci
Di antara 251 kasus yang diungkap, beberapa melibatkan jaringan internasional, membuktikan posisi Kalimantan Utara sebagai jalur transit strategis. Namun, berkat peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi, jaringan besar ini berhasil diruntuhkan.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat. Tanpa informasi dari mereka, banyak jaringan besar yang mungkin tidak terungkap,” ujar Kapolda.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara masyarakat dan kepolisian dapat menciptakan hasil luar biasa dalam memberantas narkoba.
Edukasi dan Pencegahan: Menjaga Generasi Muda
Selain tindakan represif, Polda Kaltara juga memprioritaskan langkah preventif. Kampanye edukasi bahaya narkoba terus dilakukan, khususnya bagi generasi muda, untuk memperkuat kesadaran akan ancaman narkotika.
“Keluarga adalah benteng pertama dalam melindungi anak-anak dari bahaya narkoba. Kami mendorong orang tua untuk aktif mengawasi dan memberikan edukasi sejak dini,” kata Kapolda.
Langkah ini diharapkan dapat membangun ketahanan sosial yang kuat dan mencegah generasi muda terjerumus dalam lingkaran hitam narkotika.
Misi 2025: Bersih dari Narkoba
Kapolda optimistis bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum lebih besar untuk memberantas narkoba hingga ke akarnya. Ia menyerukan masyarakat untuk terus bersinergi dengan kepolisian dalam menjaga wilayah Kalimantan Utara tetap aman dari ancaman narkotika.
“Perang melawan narkoba bukan hanya tugas polisi, tetapi tugas kita semua. Dengan kebersamaan, kita bisa menjadikan Kaltara bebas dari narkotika,” tutupnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa komitmen, kerja keras, dan kolaborasi dapat membawa perubahan besar. Dengan hampir 300 kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi disita, Polda Kaltara mengirim pesan tegas: peredaran narkoba di wilayah ini tidak akan dibiarkan hidup.