WARTA, JAKARTA — Pemerintah Indonesia memberikan angin segar bagi pelanggan PLN dengan meluncurkan paket stimulus ekonomi yang akan mengurangi beban tagihan listrik. Mulai Januari hingga Februari 2025, pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang 2.200 VA ke bawah akan menikmati diskon listrik sebesar 50 persen. Program ini akan memberikan keringanan bagi sekitar 81,4 juta pelanggan, atau sekitar 97 persen dari total pelanggan rumah tangga PLN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya golongan rumah tangga yang berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Hingga akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi masih terjaga rata-rata 5%. Kami berharap, dengan kebijakan ini, konsumsi rumah tangga dapat tumbuh lebih kuat di atas 5%,” ujar Airlangga.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menambahkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memberikan insentif bagi rumah tangga dengan pendapatan menengah ke bawah. “Diskon tarif listrik ini akan berlaku selama dua bulan, Januari dan Februari 2025, dan mencakup 97 persen pelanggan rumah tangga PLN,” jelas Sri Mulyani.
PLN siap mendukung penuh kebijakan ini dan memastikan prosesnya berjalan lancar. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa pelanggan pascabayar akan secara otomatis menikmati diskon 50 persen saat membayar tagihan, tanpa perlu registrasi. Sementara itu, pelanggan prabayar akan memperoleh potongan saat membeli token listrik, baik melalui aplikasi PLN Mobile, ritel, maupun agen-agen listrik.
“Dengan sistem layanan pelanggan yang sudah terdigitalisasi, kami memastikan bahwa pelanggan akan mendapat potongan langsung tanpa prosedur yang rumit,” ujar Darmawan.
Langkah ini dipastikan akan memberikan manfaat besar bagi banyak pelanggan, terutama di tengah upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung ekonomi nasional yang terus berkembang.