TARAKAN – Seorang warga Kelurahan Pantai Amal, Kota Tarakan, menjadi korban pembobolan rekening dengan kerugian fantastis mencapai Rp 575 juta hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Kasus ini terjadi pada 15 April 2025 dan kini telah dilaporkan ke Polres Tarakan.
Korban bernama Iskandar menceritakan, semuanya bermula saat ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menawarkan layanan peningkatan atau upgrade NPWP.
Pelaku menyuruhnya membeli materai elektronik senilai Rp 10.000 melalui aplikasi Wonder BNI, dan bahkan sempat melakukan video call untuk meyakinkan korban.
“Saya percaya karena latar belakang video call-nya menampilkan kantor DJP Tarakan,” ujar Iskandar saat ditemui pada Rabu, 30 April 2025.
Namun, tak lama setelah membeli materai elektronik, aplikasi Wonder BNI milik Iskandar tiba-tiba tak bisa diakses. Dalam hitungan menit, dua rekening miliknya dibobol, dan total dana sebesar Rp 575 juta raib tanpa ada notifikasi transaksi apapun.
Lebih lanjut, Iskandar menduga pelaku memanfaatkan sistem pengenalan wajah (face recognition) di aplikasi, karena wajahnya terekam saat video call. Ia juga menduga sistem keamanan internal BNI bisa saja telah diretas oleh pihak yang memahami sistem perbankan secara mendalam.
“Ini bukan sekadar penipuan biasa, saya yakin pelaku paham sistem internal. Bisa jadi ada keterlibatan orang dalam,” ujarnya.
Iskandar sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Tarakan pada 16 April 2025 dan juga ke pihak BNI. Ia menuntut pertanggungjawaban dari pihak bank terkait lemahnya sistem proteksi.
“Yang saya pertanyakan adalah, seberapa kuat sistem keamanan BNI? Kalau semudah itu dijebol, bank harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Menanggapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Ridho Pandu Abdilah, menyatakan pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut.
“Kami cek dulu ya,” ujarnya singkat melalui pesan.
Sementara itu, Pimpinan BNI Cabang Tarakan, Ruliansyah, menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan konfirmasi apa pun terkait informasi nasabah.
“Izin, saya tidak bisa mengkonfirmasi informasi tentang nasabah. Semua data nasabah bersifat rahasia,” pungkasnya.