WARTA, TANJUNG SELOR – Upaya memperbaiki akses jalan utama dari Tanjung Selor menuju Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, kini mulai terealisasi. Lima perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan resmi memulai pekerjaan perbaikan di Segmen 1 jalan poros tersebut.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas PUPR Perkim Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dinas PUPR Kabupaten Bulungan, dan sejumlah perusahaan swasta. Langkah ini diambil menyusul kesepakatan dalam rapat koordinasi sebelumnya terkait kontribusi pihak swasta terhadap pembangunan infrastruktur daerah.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi antara Pemprov Kaltara, Pemkab Bulungan, dan pihak perusahaan dalam memperbaiki ruas jalan Tanjung Selor – Tanah Kuning, khususnya di segmen pertama,” ujar Kepala Dinas PUPR Perkim Kaltara, Ir. Helmi.
Pada Rabu, 22 Mei 2025, dilakukan briefing teknis bersama lima perusahaan, Dinas PUPR provinsi dan kabupaten, serta Bappeda Litbang Bulungan. Briefing ini membahas mekanisme pelaksanaan pekerjaan lapangan, yang langsung dilanjutkan dengan pengawasan dan pemeliharaan awal.
Dalam kegiatan tersebut, dua alat berat dikerahkan: motor grader untuk meratakan jalan dan bomag untuk memadatkan agregat sebagai bagian dari pekerjaan dasar sebelum pengaspalan.
Adapun lima perusahaan yang terlibat dalam penanganan Segmen 1 sepanjang 16,18 kilometer adalah:
-
PT Pesona Khatulistiwa Nusantara
-
PT Bena Makmur Selaras Sejahtera
-
PT Tunas Borneo Plantation
-
PT Abdi Borneo Plantation
-
PT Dharma Intisawit Lestari
“Penanganan awal ini difokuskan pada pengisian lubang menggunakan agregat B sebagai bentuk pemeliharaan jangka pendek,” jelas Helmi.
Ia menambahkan, langkah ini merupakan respons cepat dari pemerintah provinsi terhadap keluhan masyarakat mengenai kondisi jalan yang rusak parah, terlebih kawasan ini termasuk dalam wilayah proyek strategis nasional.
Helmi berharap, perbaikan ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga mendukung kelancaran operasional perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar jalur tersebut.
“Kami juga berharap delapan perusahaan lain yang tergabung dalam penanganan Segmen 2 dapat segera menyusul. Saat ini, kami masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan di jalur tersebut,” pungkasnya.