WARTA, TANJUNG SELOR – Malam itu, Rabu (11/12/2024), Tanjung Selor diguncang kabar yang menggetarkan hati banyak orang. Seorang pelajar berinisial AS (13) menjadi korban kekerasan fisik oleh teman sekolahnya. Insiden ini membuka mata semua pihak tentang pentingnya pengawasan dan pembinaan terhadap generasi muda.
Cerita bermula dari ajakan damai. Pelaku menghubungi AS dengan dalih ingin berdamai. Tanpa rasa curiga, AS menerima ajakan tersebut. Namun, sesampainya di lokasi, suasana berubah drastis. Bukannya berdamai, pelaku justru melayangkan pukulan sebanyak tiga kali, meninggalkan lebam di bagian mata AS.
Kejutan Malam Itu Keluarga korban yang tidak terima atas perlakuan tersebut segera mengambil tindakan dengan melaporkan kejadian ke Polresta Bulungan. Meskipun pada akhirnya kasus ini diselesaikan secara damai, insiden ini telah menyoroti tantangan besar dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan sosial mereka.
Teguran dan Panggilan untuk Bertindak Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, Drs. Suparmin, langsung memberikan teguran kepada pihak sekolah yang bersangkutan. Ia menekankan bahwa sekolah harus memainkan peran lebih aktif dalam menanamkan nilai-nilai moral dan disiplin pada siswa.
“Kami memberikan teguran kepada sekolah agar lebih giat mengingatkan anak-anak didiknya. Peran sekolah sangat penting untuk membentuk karakter yang kuat dan menghindarkan mereka dari perilaku negatif,” ujar Drs. Suparmin pada Senin (16/12/2024).
Namun, Drs. Suparmin juga mengingatkan bahwa tanggung jawab tidak hanya ada di pundak sekolah. Orang tua, menurutnya, memiliki peran sentral dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka.
“Kami harap orang tua turut berperan aktif dalam menjaga perilaku anak-anak, baik di rumah maupun di luar sekolah,” tambahnya.
Langkah Preventif Polresta Bulungan Polresta Bulungan juga tidak tinggal diam. Melalui PS Kasi Humas, Ipda Magdalena Lawai, pihak kepolisian terus menggencarkan edukasi untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di kalangan pelajar.
“Kami rutin memberikan sosialisasi tentang bahaya bullying dan kenakalan remaja. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama,” kata Ipda Magdalena.
Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K., menegaskan perlunya kerja sama antara semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
“Ini adalah pengingat bagi kita semua. Pengawasan dan pembinaan moral harus dilakukan secara menyeluruh,” ungkapnya.
Pelajaran untuk Semua Kejadian ini menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya sinergi dalam membentuk generasi muda yang bebas dari kekerasan. Disdikbud Bulungan dan Polresta Bulungan berkomitmen untuk memperkuat program edukasi, sosialisasi, dan pengawasan terhadap pelajar di wilayah Kabupaten Bulungan.
“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Semua elemen masyarakat harus berperan aktif untuk mencegah kekerasan di kalangan pelajar,” tegas Drs. Suparmin.
Malam itu di Tanjung Selor menjadi pelajaran berharga. Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, diharapkan tidak ada lagi cerita serupa yang terulang di masa depan. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak, harapan masa depan bangsa.