spot_img
More
    spot_img

    Kepala BPBD Kaltara Tekankan Pentingnya Peran Semua Pihak dalam Mitigasi Bencana

    WARTA, TANJUNG SELOR – Dalam kegiatan sosialisasi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana yang digelar Senin (28/4), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara, Andi Amriampa, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kaltara.

    Acara yang digelar di Aula Gedung Gabungan Dinas ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintahan, lembaga vertikal, dunia usaha, akademisi, hingga media. Menurut Andi Amriampa, sinergi antara unsur pentaheliks sangat penting, terutama dalam fase pra-bencana yang saat ini sedang menjadi fokus utama BPBD.

    “Hari ini kita bicara soal pra-bencana. Saya yakin kita semua sudah mengetahui peta bencana di Kaltara. Angka tertinggi adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), disusul oleh banjir,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, kesiapsiagaan harus dimulai dengan memanfaatkan informasi dari BMKG mengenai cuaca dan potensi hidrometeorologi. “Kalau musim basah berdampak banjir, kalau kering berdampak pada karhutla. Dan Kaltara termasuk salah satu provinsi dengan tingkat karhutla yang cukup tinggi di Indonesia,” jelasnya.

    Andi juga meminta semua pihak, khususnya sektor usaha, untuk mengevaluasi langkah-langkah mitigasi yang bisa dilakukan di lapangan. “Paling tidak kita bisa menurunkan angka kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

    Mitigasi juga perlu diterapkan di lingkungan kantor pemerintahan, seperti sosialisasi evakuasi darurat hingga pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). “Ini penting agar saat bencana terjadi, kita semua sudah siap dan bisa meminimalisir risiko korban,” katanya.

    Ketua Komisariat Daerah Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Kaltara, Ir. Eddy Zulkarnaen, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk satgas yang bertugas melakukan identifikasi dan edukasi masyarakat.

    “Sejauh ini belum pernah terjadi kebakaran besar di wilayah kami, dan kami akan terus mempertahankan itu dengan upaya-upaya preventif,” ujarnya.

    Baca Juga:  UMP 2025, Gubernur Kaltara : Perhatikan Asas Keadlian

    Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kaltara, Bustan, turut mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Ia menilai, pemahaman tentang mitigasi dan kesiapsiagaan sangat penting bagi masyarakat, apalagi melihat potensi bencana yang tinggi di Kaltara.

    “Meski Indeks Risiko Bencana Kaltara tahun 2024 menurun dari 148,16 menjadi 131,84, hal ini tidak boleh membuat kita lengah. Justru ini harus menjadi pemicu untuk semakin meningkatkan kesiapsiagaan,” ujarnya.

    Bustan mencatat bahwa pada tahun lalu, terdapat 267 kejadian bencana di Kaltara, termasuk banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan. Menurutnya, karhutla menjadi perhatian utama karena merupakan jenis bencana dengan jumlah kasus tertinggi.

    Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penanggulangan bencana. “Saya minta BPBD terus menggelar pelatihan. Meski dengan keterbatasan, SDM yang terlatih tetap bisa bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana,” pungkasnya.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    spot_img

    BERITA TERBARU

    spot_img