WARTA, TANJUNG SELOR – Dalam suasana penuh antisipasi menyambut perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Sekretaris Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Suriansyah, M.AP., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltara, Selasa (17/12).
Rakor yang berlangsung di ruang rapat lantai 1 Eks Kantor Gubernur Kaltara ini tak hanya membahas ketersediaan pangan, tetapi juga menghadirkan solusi strategis di tengah potensi tantangan cuaca ekstrem.
Sejumlah tokoh penting hadir, termasuk Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Hubungan Antar Lembaga, Ir. Wahyuni Nuzband, M.AP., Kepala Biro Perekonomian Muhammad Gozali, S.E., M.H., serta jajaran perangkat daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Forum ini juga melibatkan forkopimda dan BUMN, memastikan koordinasi lintas sektor berjalan optimal.
Transportasi Aman Jadi Prioritas
Dalam membuka rakor, Suriansyah memberikan atensi besar terhadap sektor transportasi. Ia menegaskan pentingnya keselamatan penumpang, terutama untuk moda transportasi darat, sungai, dan laut yang menjadi andalan masyarakat Kaltara.
“Saya meminta Dinas Perhubungan untuk lebih ketat dan selektif dalam memastikan transportasi aman menjelang Nataru. Standar keamanan harus diterapkan secara maksimal,” ujar Suriansyah dengan nada tegas.
Kesehatan dan Tanggap Darurat Bersinergi
Tak kalah penting, sektor kesehatan menjadi perhatian utama. Suriansyah meminta Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk bersinergi dengan PMI, PMR, Pramuka, dan BPBD dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir dan longsor. Ia menekankan perlunya kesiapan tanggap darurat untuk menjamin kesehatan masyarakat tetap terjaga di tengah cuaca yang tidak menentu.
Ketahanan Pangan: Komunikasi Kunci Utama
]Cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG menjadi sorotan lain dalam rakor ini. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) diminta untuk memperkuat komunikasi dengan perangkat daerah di kabupaten/kota. Langkah ini diharapkan mampu mencegah kelangkaan bahan pangan akibat gangguan distribusi atau gagal panen.
“Kita harus memastikan ketersediaan bahan pangan tetap aman, meskipun menghadapi tantangan cuaca. Komunikasi yang efektif antara dinas terkait sangat penting,” ujar Suriansyah, menggarisbawahi urgensi kerja sama antardaerah.
Pasar Murah, Solusi di Tengah Kebutuhan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkop) juga mendapatkan mandat khusus untuk menggelar pasar murah. Namun, Suriansyah mengingatkan agar jenis komoditas yang dijual benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat membutuhkan gula, tetapi yang tersedia justru beras. Identifikasi kebutuhan masyarakat dengan tepat adalah kunci keberhasilan pasar murah ini,” tegasnya.
Pasar murah, menurut Suriansyah, menjadi langkah strategis dalam meringankan beban masyarakat, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Kolaborasi antar-TPID di tingkat kabupaten/kota diharapkan dapat memastikan solusi ini berjalan lancar.
Kaltara Siap Sambut Nataru
Di akhir rakor, Suriansyah memberikan pesan penting kepada seluruh peserta. Ia meminta setiap perwakilan kabupaten/kota untuk melaporkan hasil rakor kepada pimpinan masing-masing. Pesannya jelas: seluruh perangkat daerah harus bergerak cepat memastikan kesiapan Kaltara menghadapi Nataru.
“Saya ingin semua pihak memastikan bahwa Kaltara sudah siap menghadapi Nataru. Mari kita bekerja bersama untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutupnya dengan optimisme.
Dengan koordinasi yang solid dan langkah-langkah strategis yang dirumuskan, Kaltara menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi tantangan cuaca dan kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Nataru. Keamanan, kesehatan, dan ketersediaan pangan menjadi prioritas yang tak bisa ditawar, memastikan perayaan akhir tahun berjalan dengan aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
