WARTA, TANJUNG SELOR –Genangan banjir yang melanda wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) masih belum menunjukkan penurunan signifikan hingga hari keempat. Bencana yang awalnya hanya melanda Kabupaten Bulungan kini telah meluas ke Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah melakukan sejumlah upaya penanganan. Salah satunya adalah penyediaan lokasi pengungsian bagi warga terdampak.
“Posko resmi untuk pengungsi telah disiapkan di Gedung Wanita, Tanjung Selor, oleh BPBD Bulungan,” ujar Andi pada Rabu (21/5/2025).
Meski demikian, ia menyebutkan bahwa belum ada laporan resmi dan lengkap mengenai jumlah warga yang telah mengungsi. Saat ini, informasi yang masuk baru mencakup satu kepala keluarga (KK) di Tanjung Palas yang terdiri dari 16 jiwa, mengungsi akibat rumah mereka terendam.
Terkait status bencana banjir, BPBD masih melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi. Penetapan status darurat belum dilakukan karena masih menunggu arahan dari Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang.
“Kami masih mendiskusikan dampak dan langkah penanganannya dengan pimpinan. Penetapan status akan diputuskan setelah evaluasi lebih lanjut,” jelas Andi.
Laporan sementara menunjukkan bahwa di Kabupaten Bulungan, ada lima kecamatan yang terdampak banjir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kayan. Kecamatan tersebut meliputi Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, dan Tanjung Selor.
Namun, tidak semua permukiman di lima wilayah tersebut terendam air. Daerah yang berada cukup jauh dari aliran sungai dilaporkan masih dalam kondisi aman.
BPBD terus memantau perkembangan situasi dan siap mengambil langkah darurat jika intensitas hujan tidak kunjung reda dalam beberapa hari ke depan.