WARTA, JAKARTA – Kabar baik untuk tenaga honorer yang khawatir gagal seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memastikan bahwa mereka tidak akan dibiarkan begitu saja.
Menteri PANRB, Rini Widyanti, mengungkapkan bahwa berbagai solusi tengah dipersiapkan untuk memastikan nasib tenaga honorer tetap terjamin, meski tidak lolos seleksi.
Strategi Lanjutan untuk yang Tidak Lulus
Dalam upaya menyelesaikan penataan 1,7 juta tenaga honorer hingga Desember 2024, Rini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan seleksi PPPK, tetapi juga akan menyediakan jalur alternatif.
“Kalau tidak lulus seleksi, kita coba cari cara lain. Misalnya, memasukkan mereka ke formasi paruh waktu atau bentuk lain yang sesuai. Saya punya komitmen untuk menyelesaikan semuanya di tahun ini,” kata Rini, Senin (2/12/2024).
Meski demikian, tantangan utama adalah jumlah usulan formasi dari pemerintah daerah yang tidak mencukupi. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam menyerap seluruh tenaga honorer yang ada.
Jalur Umum Dibuka untuk Tenaga Honorer
Rini juga menjelaskan bahwa tenaga honorer yang tidak terdata dalam 1,7 juta daftar Badan Kepegawaian Negara (BKN) tetap memiliki peluang. Pemerintah akan membuka seleksi PPPK jalur umum untuk mereka yang belum terakomodasi.
“Kalau yang di luar data BKN nanti, kita tetap akan buka PPPK melalui jalur umum. Jadi masih ada kesempatan,” ujar Rini.
Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Awal 2025
Plt. Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menambahkan bahwa seleksi PPPK tahap kedua dijadwalkan pada awal 2025. Pemerintah sebelumnya telah menetapkan kebutuhan formasi sebanyak 1.031.554, yang diprioritaskan untuk tenaga pendidikan, kesehatan, dan tenaga teknis lainnya.
“Seleksi tahap kedua ini menjadi kesempatan bagi mereka yang belum lulus di tahap pertama,” jelas Haryomo.
Masa Depan Tenaga Honorer Tetap Terjamin
Kementerian PANRB berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tenaga honorer secara menyeluruh. Dengan berbagai jalur yang dibuka, pemerintah berharap seluruh tenaga honorer dapat mendapatkan solusi terbaik, baik melalui PPPK maupun mekanisme alternatif lainnya.
Bagi tenaga honorer, ini adalah sinyal bahwa pemerintah serius dalam memperhatikan masa depan mereka. Jangan putus asa, karena peluang masih terbuka lebar bagi mereka yang terus berjuang! (*)
