WARTA, TANJUNG SELOR – Keberadaan permukiman warga di sekitar Bandara Tanjung Harapan kembali menjadi sorotan serius. Anggota Komisi III DPRD Bulungan, Abdul Wahid Amudi, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan untuk segera menyiapkan langkah konkret terkait rencana relokasi warga yang tinggal di area rawan keselamatan penerbangan tersebut.
Menurut Wahid, kawasan yang berada terlalu dekat dengan bandara berpotensi mengancam keselamatan, baik bagi warga maupun aktivitas penerbangan. Oleh sebab itu, ia meminta agar persoalan ini tidak terus dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan kebijakan.
“Dari sisi keselamatan penerbangan, kondisi ini memang sudah seharusnya mendapat perhatian khusus. Jika memang ada wacana relokasi, pemerintah harus menyiapkan langkah konkret, bukan sekadar wacana,” ujar Wahid saat ditemui, Kamis (26/6/2025).
Antara Wacana dan Kenyataan
Wahid mengungkapkan bahwa isu relokasi memang sudah berkembang di masyarakat, bahkan telah menjadi pembahasan di lingkungan DPRD. Namun, ia menilai, hingga kini belum ada kepastian karena hal tersebut sangat bergantung pada ketersediaan anggaran daerah.
“Soal anggaran, kita belum tahu sejauh mana kemampuan keuangan daerah. Tapi jika memang ada rencana pengembangan landasan pacu, maka pemerintah harus siap menanggung konsekuensi, termasuk anggaran ganti rugi dan relokasi,” jelasnya.
Dorongan DPRD: Prioritaskan Keselamatan
DPRD, lanjut Wahid, mendorong agar aspek keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam perencanaan pengembangan Bandara Tanjung Harapan. Pasalnya, bandara merupakan objek vital yang harus ditunjang dengan lingkungan yang aman dan tertata.
“Keselamatan warga tidak boleh ditawar. Pemerintah daerah harus punya peta jalan yang jelas terkait relokasi, termasuk skema pendanaan dan pendekatan sosial kepada masyarakat,” tegasnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengingatkan bahwa keberlanjutan pembangunan infrastruktur strategis, seperti bandara, harus berjalan seiring dengan perlindungan terhadap hak dan keselamatan masyarakat.
“Kalau bandara ini memang akan dikembangkan sebagai infrastruktur strategis, maka jangan sampai keselamatan warga dikorbankan. Itu harus menjadi tanggung jawab bersama,” pungkas Wahid.