WARTA, TANJUNG SELOR – Permasalahan infrastruktur jalan di Provinsi Kalimantan Utara kembali mencuat ke permukaan. Masyarakat terus menyampaikan keluhan, terutama melalui media sosial, terkait kondisi sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan berat, khususnya di wilayah perbatasan dan daerah terpencil.
Salah satu jalur yang paling banyak dikeluhkan adalah akses jalan menuju Kerayan di Kabupaten Nunukan, serta jalur penghubung antara Malinau dan Nunukan. Selain itu, akses ke kawasan Tanah Kuning dan Peso juga menjadi perhatian karena kondisi jalan yang memburuk dinilai menghambat aktivitas warga dan distribusi logistik.
Wakil rakyat di DPRD Kaltara pun angkat suara. Mereka mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan yang semakin memprihatinkan tersebut.
“Kami menerima banyak laporan dari masyarakat. Tidak sedikit warga yang merasa terisolasi karena sulitnya akses transportasi. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga menyangkut keselamatan dan kelangsungan ekonomi daerah,” ujar salah satu anggota DPRD Kaltara.
Pemerintah Provinsi Kaltara sebenarnya telah beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah yang terdampak. Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, ditemukan bahwa kerusakan terjadi di berbagai level jalan, baik yang berstatus nasional, provinsi, maupun kabupaten.
Hal ini menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, pusat, serta instansi terkait untuk memastikan adanya perbaikan dan pemeliharaan jalan yang berkelanjutan, terutama di wilayah-wilayah strategis dan perbatasan.
“Akses ke wilayah seperti Tanah Kuning, yang juga masuk dalam kawasan pengembangan industri strategis, semestinya menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur,” tegas DPRD.
DPRD Kaltara berharap agar percepatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan tidak lagi hanya menjadi janji, tetapi terealisasi secara nyata demi mendorong konektivitas, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Kalimantan Utara.(*)