spot_img
More
    spot_img

    DPRD Bulungan Tinjau Dampak Banjir di SMPN 3 Tanjung Selor, Dorong Solusi Konkret

    WARTA, TANJUNG SELOR – Aktivitas belajar di SMP Negeri 3 Tanjung Selor kembali terganggu akibat banjir yang kerap melanda kawasan Jalan Gereja, Jelarai Tengah, Tanjung Selor. Menyikapi hal ini, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bulungan, Tasa Gung, bersama sejumlah anggota dewan, melakukan peninjauan langsung ke lokasi, Senin (28/4/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, rombongan DPRD melakukan dialog bersama pihak sekolah guna menyerap langsung aspirasi dan keluhan yang dihadapi. Wakil Kepala Sekolah SMPN 3, Yohanes Yopang, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi setiap kali hujan deras telah mengganggu kelancaran proses belajar mengajar.

    “Kalau hujan deras, air menggenangi sekolah dan membuat kegiatan belajar terganggu. Ini jelas menghambat proses pendidikan anak-anak,” ungkap Yohanes.

    Menanggapi kondisi tersebut, Tasa Gung menegaskan bahwa pihaknya akan segera menjembatani komunikasi dengan instansi teknis guna mencari solusi yang cepat dan tepat. Ia menyebutkan bahwa DPRD akan mendorong tindak lanjut yang konkret dari pemerintah daerah.

    “Kami akan segera menindaklanjuti hasil kunjungan ini dengan memanggil dinas terkait. Tujuannya untuk membahas langkah penanganan jangka pendek maupun jangka panjang. Pendidikan adalah prioritas,” tegas Tasa.

    Ia juga menyatakan, penanganan banjir yang terjadi di SMPN 3 bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Karena sifatnya musiman dan berulang, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta Dinas Pendidikan diminta turut mengambil peran aktif.

    “Kalau memang sudah tidak memungkinkan lagi, kami akan pertimbangkan opsi relokasi sekolah ke tempat yang lebih aman dan bebas banjir,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Anggota Komisi II DPRD Bulungan, Sunaryo, mengakui adanya keterbatasan anggaran. Namun, ia memastikan bahwa masalah ini akan diusulkan masuk dalam skala prioritas pembangunan, baik dalam APBD Perubahan maupun APBD tahun 2026.

    Baca Juga:  Kena PPN 12% Tahun Depan, Rumah Sakit VIP dan Sekolah Internasional Siap Naik Harga!

    “Kami akan usulkan pembangunan siring atau solusi sementara seperti pemasangan terpal. Ini bisa dikoordinasikan bersama Dinas PU. Setidaknya untuk mencegah banjir masuk ke ruang kelas,” kata Sunaryo.

    Ia juga menekankan bahwa dampak banjir tak hanya dirasakan pihak sekolah, tapi juga masyarakat sekitar. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengatasi permasalahan yang sudah berlangsung lama ini.

    “Sekolah ini sebenarnya bersih dan tertata. Tapi karena genangan air, jadi tampak kotor dan tidak nyaman. Ini perlu perhatian serius,” pungkasnya.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    spot_img

    BERITA TERBARU

    spot_img