WARTA, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menggencarkan upaya peningkatan literasi kesehatan masyarakat, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
Kepala Dinkes Kaltara, Usman, menjelaskan bahwa literasi kesehatan bukan sekadar mengetahui informasi medis, tetapi menyangkut kemampuan setiap individu dalam memahami dan menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan yang tepat, baik untuk pencegahan maupun pengobatan.
“Masih banyak masyarakat yang bingung dalam mengambil keputusan, misalnya menunda pengobatan atau memilih pengobatan alternatif tanpa dasar medis,” ujarnya.
Kondisi tersebut banyak ditemukan di daerah yang minim akses informasi dan tenaga kesehatan. Usman menilai, rendahnya literasi kesehatan berakar dari terbatasnya media informasi serta kurangnya kehadiran tenaga medis di daerah pelosok.
Sebagai solusinya, Dinkes Kaltara mulai mendorong edukasi langsung ke lapangan. Namun, ia menegaskan bahwa upaya ini tak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
“Perlu kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk kesadaran masyarakat sendiri agar lebih peduli terhadap kesehatan,” pungkasnya.