WARTA, NUNUKAN — Komitmen Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, dalam menggerakkan ekonomi daerah bukan sekadar wacana. Sabtu (19/7), pengiriman perdana 50 ton rumput laut ke Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, resmi dilepas dari Pelabuhan Nunukan.
Pengiriman ini merupakan tindak lanjut nyata dari nota kesepahaman (MoU) yang diteken antara Pemkab Nunukan dan Pemkab Pinrang. Momentum tersebut ditandai secara simbolis dengan pengguntingan pita oleh Bupati Irwan, disaksikan Forkopimda, pejabat vertikal, dan jajaran OPD.
“Dalam 32 hari sejak MoU ditandatangani, hari ini kita sudah kirim 30 ton, dan Senin nanti 20 ton lagi. Ini bukan sekadar bisnis, tapi harapan baru bagi petani kita,” tegas Bupati Irwan.
Ia menekankan, pengiriman ini membawa dampak langsung harga rumput laut yang sebelumnya berkisar Rp9.000–Rp10.000/kg kini naik Rp3.000–Rp4.000/kg di tingkat petani.
“Ini contoh nyata. Ketika pasar terbuka, harga ikut bergerak. Tinggal bagaimana kita jaga kualitas dan terus dorong produksi,” tambahnya.
Manajer Perusda Nusa Serambi Persada, H. Andi, menyebut, total nilai transaksi dari pengiriman perdana ini mencapai Rp900 juta. Ia optimis, pasar akan terus berkembang, termasuk ke Surabaya dan Malaysia.
Plt. Direktur Utama Perusda, H. Abu Bakar Siddik, menyatakan rumput laut dan sawit adalah dua sektor andalan ekonomi Nunukan. “Kami tergerak karena semangat Bupati yang tidak pernah berhenti mendorong. Meski tanpa dukungan anggaran, kolaborasi adalah modal utama kami,” ujarnya.
Bupati Irwan pun mengapresiasi Perusda yang dinilainya mulai bangkit dari “tidur panjang”. Ia berharap keberhasilan ini menjadi pemicu lahirnya peluang ekonomi baru di Nunukan.
“Kita ini produsen rumput laut nomor tiga di Indonesia. Mari jaga kualitas, jaga pasar, dan terus bangkit bersama!” pungkasnya.