WARTA, TANJUNG SELOR – Meski banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Bulungan terus meluas, hingga kini status tanggap darurat belum resmi ditetapkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara menyatakan masih menunggu langkah awal dari BPBD Kabupaten Bulungan untuk menetapkan status tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, menyebut bahwa banjir kali ini tergolong luar biasa karena berasal dari hulu Sungai Kayan di wilayah Pujungan, Kabupaten Malinau. Artinya, banjir yang terjadi di Bulungan masuk kategori banjir kiriman lintas wilayah.
“Ini bukan banjir lokal biasa. Karena sumber air berasal dari kabupaten tetangga, maka tingkat eskalasi bencana sudah setara dengan skala provinsi,” jelas Andi, Senin (19/5).
Namun, ia menekankan bahwa prosedur penetapan status tanggap darurat harus dimulai dari pemerintah daerah terdampak, dalam hal ini Kabupaten Bulungan.
“Kami siap menetapkan status darurat di tingkat provinsi, tapi secara aturan, langkah awal tetap harus dari BPBD kabupaten. Kami sedang memantau dan menunggu proses tersebut,” tambahnya.
BPBD Bulungan Masih Lakukan Kaji Cepat
Sementara itu, Kepala BPBD Bulungan, Rafidin, menjelaskan bahwa pihaknya belum menetapkan status tanggap darurat karena masih dalam tahap kaji cepat dan koordinasi lintas instansi. Penetapan status harus melalui pertimbangan sejumlah indikator, termasuk:
-
Jumlah pengungsi yang signifikan
-
Tingginya debit air yang menggenangi permukiman
-
Terhambatnya aktivitas ekonomi masyarakat secara menyeluruh
“Saat ini, ketiga indikator tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. Kita berharap kondisi segera membaik agar tidak perlu sampai penetapan status darurat,” ujarnya.
