WARTA, TANJUNG SELOR – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar kegiatan sosialisasi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana pada Senin, 28 April 2025. Acara ini berlangsung di Aula Gedung Gabungan Dinas dan melibatkan berbagai unsur pentaheliks, mulai dari dunia usaha, instansi pemerintah, lembaga terkait, hingga media massa.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Alvian Pakiding, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian HKB 2025 yang mengusung tema “Siap untuk Selamat”. Dalam rangkaian tersebut, BPBD juga telah menggelar apel kesiapsiagaan serta dilanjutkan dengan simulasi vertikal rescue sebagai bentuk latihan langsung penanggulangan bencana.
“Partisipasi seluruh lapisan masyarakat sangat penting. Penanggulangan bencana bukanlah tugas satu pihak saja, melainkan tanggung jawab bersama,” ujar Alvian. Ia juga menekankan pentingnya edukasi mengenai potensi ancaman bencana di Kaltara, karakteristik bencana, bahaya yang mungkin terjadi, serta upaya-upaya penanggulangannya.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kaltara Bustan turut hadir dalam kegiatan ini dan menyampaikan apresiasinya terhadap BPBD. Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, terutama di wilayah Kaltara yang dikenal memiliki tingkat potensi bencana yang cukup tinggi, baik bencana alam, non-alam, maupun sosial.
Meski Indeks Risiko Bencana Kaltara tahun 2024 tercatat menurun dari 148,16 menjadi 131,84, Pj Sekda mengingatkan agar capaian ini tidak membuat masyarakat lengah. Sebaliknya, penurunan tersebut harus menjadi pemicu untuk memperkuat kesiapsiagaan, terlebih mengingat pada tahun lalu tercatat sebanyak 267 kejadian bencana meliputi banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Karhutla menjadi atensi utama kami karena merupakan jenis bencana dengan kasus terbanyak. Kami mengajak semua pihak untuk bahu-membahu dalam upaya mitigasi,” pungkasnya.
Selain itu, Pj Sekda Bustan juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) dalam penanggulangan bencana. Ia meminta agar BPBD terus menggelar pelatihan demi peningkatan kompetensi para personelnya.
“Meski dalam kondisi yang serba terbatas, SDM yang terlatih tetap bisa bertindak cepat dan sigap saat terjadi bencana,” ujarnya.