spot_img
More
    spot_img

    Amburadul! DPRD Nunukan Desak Tugu Adipura Dibongkar dan Diperbaiki Total

    WARTA, NUNUKAN – Proyek pembangunan Tugu Adipura di pusat alun-alun Kota Nunukan menuai kritik tajam dari anggota DPRD Kabupaten Nunukan. Dengan anggaran mencapai Rp 406,39 juta, pekerjaan yang baru mencapai 52% hingga akhir tahun 2024 dinilai asal-asalan dan tidak sesuai ekspektasi.

    Anggota DPRD Nunukan, Saddam Husain, menyebutkan bahwa kualitas konstruksi tugu tersebut sangat mengecewakan. “Bentuk tiangnya tidak simetris, terlihat miring, bahkan antara sisi kiri dan kanan ukurannya berbeda. Kami sangat kecewa melihat ini,” ujar Saddam pada Rabu (8/1/2025).

    Proyek ini, yang masuk dalam daftar addendum karena tidak selesai tepat waktu, dianggap mencoreng citra Tugu Adipura sebagai maskot kebanggaan warga Nunukan.

    Tugu Tidak Layak, Desain Minim Estetika

    Menurut Saddam, bentuk tiang tugu berbentuk persegi lima dengan lapisan keramik putih tampak tidak menarik. Ia mengkritisi desainnya yang kurang estetik dan ukuran tiang yang terlalu besar.

    “Pekerjaan ini sebenarnya sederhana, hanya membuat tiang persegi lima berlapis keramik. Tapi dalam tiga bulan saja tidak bisa selesai. Lebih baik pemerintah mengadakan sayembara desain agar hasilnya lebih baik dan membanggakan,” katanya.

    Saddam menegaskan bahwa DPRD telah merekomendasikan agar pekerjaan dihentikan karena hasilnya tidak sesuai harapan. “Buruknya kualitas ini akibat lemahnya pengawasan dari instansi teknis. Pemerintah jangan hanya mengejar target tanpa memperhatikan mutu proyek,” tegasnya.

    DPRD: Keramik Murahan, Harus Diganti

    Kritik serupa juga disampaikan anggota DPRD Nunukan lainnya, Andre Pratama, yang meminta agar keramik pada dinding tugu segera dibongkar dan diganti. “Keramiknya tidak presisi, kualitasnya terlalu murahan. Bandingkan saja dengan keramik Tugu Dwikora, jauh sekali kualitasnya,” kata Andre.

    Ia mengungkapkan bahwa DPRD telah meminta Kepala Bidang Cipta Karya DPU Nunukan untuk memperbaiki tugu dengan standar yang lebih baik. “Tugu ini harus menjadi simbol kebanggaan, bukan malah memalukan,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Hadiri Pembukaan Turnamen PERSETO CUP U - 17 : H. Irwan Sabri Tekankan Mentalitas dan Kompetensi Generasi Terus Dibina

    Pengawasan Proyek Addendum Diperketat

    DPRD Nunukan juga menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap proyek-proyek addendum. Jika kontraktor gagal menyelesaikan pekerjaan dalam perpanjangan waktu 50 hari, kontrak harus segera diputus, dan perusahaan harus di-blacklist.

    “Kami sudah minta Inspektorat memonitor proyek ini. Kalau kontraktor tetap tidak bisa menyelesaikan, jangan beri kesempatan lagi,” ujar Saddam.

    Andre menambahkan bahwa pengawasan DPRD terhadap proyek ini adalah bagian dari rapat kerja dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Nunukan. “Tugu Adipura bukan hanya simbol kebersihan kota, tapi juga ajakan bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kualitasnya tidak boleh sembarangan,” pungkasnya.


    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    spot_img