spot_img
More
    spot_img

    Simulasi Gempa di SMAN 1 Tana Tidung, BPBD Kaltara Latih Siswa dan Guru Hadapi Situasi Darurat

    WARTA, TANA TIDUNG — Suasana belajar di SMA Negeri 1 Tana Tidung mendadak berubah, Kamis (17/7). Pagi itu, para siswa tengah serius mengikuti pelajaran di kelas. Namun, ketenangan seketika pecah saat suara sirene menggema di seluruh penjuru sekolah.

    “Gempa! Segera berlindung!”

    Instruksi terdengar jelas diikuti bunyi sirine peringatan. Tanpa panik, para siswa yang telah dibekali pelatihan sebelumnya langsung bergerak cepat. Mereka bersembunyi di bawah meja, melindungi kepala dengan kedua tangan — sesuai dengan prosedur tanggap darurat gempa.

    Di tengah suasana mencekam itu, tim evakuasi sekolah mulai bergerak. Dengan suara tegas, mereka mengarahkan para siswa dan guru keluar kelas menuju area lapangan terbuka yang sudah ditentukan sebagai titik kumpul.

    Namun, di tengah proses evakuasi, seorang siswa  yang dalam simulasi berperan sebagai korban tampak terjatuh, “terluka” akibat reruntuhan. Tim medis simulasi pun segera datang, memberikan pertolongan pertama, lalu menandu siswa tersebut ke lokasi aman.

    Tidak ada kepanikan. Semua berjalan sesuai prosedur latihan. Meskipun hanya simulasi, suasana dibuat sedekat mungkin dengan kondisi sebenarnya — lengkap dengan reaksi, evakuasi, hingga penanganan korban.

    “Simulasi ini dirancang agar semua pihak di sekolah tahu apa yang harus dilakukan saat bencana gempa terjadi. Mulai dari siswa, guru, tim evakuasi, hingga tim medis,” jelas Zainudin, S.Hut, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kaltara, di sela kegiatan, mewakili Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Amriampa.

    Menurut Zainudin, simulasi gempa ini merupakan bagian dari kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)yang dilaksanakan BPBD Kaltara. Melibatkan 30 peserta, kegiatan ini mengajarkan empat materi utama, mulai dari pengenalan risiko bencana, tiga pilar SPAB, hingga praktek kesiapsiagaan dan simulasi lapangan.

    Baca Juga:  Kemenag Terbitkan Edaran Khutbah Bertema Inklusi dan Harmoni Alam untuk Peringatan Hari Persaudaraan

    “Bencana tidak pernah memberi tanda. Lewat simulasi seperti ini, kami ingin menanamkan budaya siaga di lingkungan sekolah. Kesiapan adalah kunci utama keselamatan,” tegas Zainudin.

    Kegiatan SPAB di SMA 1 Tana Tidung ini juga melibatkan unsur masyarakat sekitar, termasuk komite sekolah, perangkat desa, RT, hingga pihak puskesmas. Semua diajak terlibat agar koordinasi berjalan maksimal saat situasi darurat yang sesungguhnya terjadi.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    ARTIKEL POPULER