spot_img
More
    spot_img

    BPBD Kaltara Edukasi SPAB di Sekolah: Wujudkan Generasi Tangguh Bencana

    WARTA, TANA TIDUNG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara terus memperkuat langkah mitigasi dan pencegahan bencana. Salah satu strateginya, dengan menggencarkan edukasi melalui Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang menyasar lingkungan sekolah.

    Di SMA Negeri 1 Tana Tidung, kegiatan SPAB digelar dengan melibatkan 30 peserta dari unsur pelajar, dewan guru, komite sekolah, hingga aparat desa, kecamatan, dan puskesmas setempat.

    “Melalui SPAB, kami ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengurangan risiko bencana, terutama di lingkungan pendidikan,” ujar Zainudin, S.Hut, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kaltara, saat membuka kegiatan, Kamis (17/7).

    Empat materi utama disampaikan dalam kegiatan ini:

    1. Pengenalan Bencana di Wilayah Tana Tidung

    2. Tiga Pilar SPAB: Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana di Sekolah, dan Pendidikan Pencegahan Risiko Bencana

    3. Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

    4. Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi

    Para peserta juga mendapat pembekalan langsung dari BPBD Kaltara dan BPBD Kabupaten Tana Tidung.

    Dalam sambutan yang dibacakan Zainudin, Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Amriampa menegaskan pentingnya kesiapsiagaan. Data BPBD mencatat, sepanjang 2024 terjadi 267 kejadian bencana di Kaltara, mulai dari banjir, longsor, kebakaran bangunan, hingga karhutla. Sementara, hingga pertengahan 2025, sudah tercatat 72 kejadian bencana, termasuk 2 gempa bumi dan 3 abrasi.

    “Bencana bukan hanya menimbulkan kerugian materi, tapi juga bisa mengancam nyawa. Pencegahan dan kesiapsiagaan harus menjadi prioritas bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau BPBD,” tegas Andi.

    Ia juga menyoroti peran penting dunia pendidikan dalam membangun budaya sadar bencana. Menurutnya, sekolah bukan sekadar tempat menimba ilmu, tapi juga wadah strategis untuk menanamkan kesadaran keselamatan, ketangguhan, dan empati sejak dini.

    “Dengan pemahaman dan latihan rutin, generasi muda tidak hanya siap menyelamatkan diri, tapi juga mampu menjadi agen perubahan di masyarakat,” tambahnya.

    Baca Juga:  Pemerintah Hentikan Sementara Bansos Beras, Alihkan Rp16,6 T Serap Gabah Petani

    BPBD Kaltara menegaskan komitmennya mengawal implementasi Peraturan Gubernur Kaltara Nomor 36 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan SPAB, agar program ini berjalan terstruktur dan berkelanjutan di seluruh satuan pendidikan.

    “Sinergi antara BPBD, Dinas Pendidikan, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Ketangguhan menghadapi bencana di Kaltara hanya bisa terwujud jika semua pihak bergerak bersama,” tutup Zainudin.

    Bagikan:

    BERITA TERKAIT

    REKOMENDASI

    BERITA TERBARU

    ARTIKEL POPULER