WARTA, JAKARTA — Seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 sudah berlangsung. Sejak 2 Desember hingga 19 Desember 2024.
Sejumlah pejuang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah melakoni seleksi kompetensi. Namun ada sejumlah keluhan dari pegawai honorer. Apa keluhan tersebut?
Keluhan umumnya datang dari honorer yang tak muda lagi. Mereka mengeluhkan soal yang dinilai sulit.
Itu diungkpakan Dewan Pembina Forum Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Nur Baitih. Ia mengaku banyak mendapat keluhan
Perempuan yang karib disapa Bunda Nur itu mengatakan, yang mengeluh menyebut soal-soal tahun ini berbeda dari sebelumnya. Misalnya pertanyaan akar kuadrat, perjalanan kilometer per jam dan jarak tempuh.
“Itu pertanyaan bikin pusing kepala teman-teman honorer teknis. Masa PPPK ada soal matematika dan tes intelegensia umum (TIU),” kata Bunda Nur, dikutip dari JPNN.com, Rabu (11/12).
- Seleksi Kompetensi
Ia mengatakan seleksi kompetensi PPPK 2024 terdapat soal matematika 10 butir khususnya di formasi teknis untuk SD, SMP, dan SMA. Semua soal tersebut dikemas dalam bentuk cerita.
Dia menilai, materi soal seperti itu sangat berbeda dengan seleksi PPPK 2023, yang materinya lebih mudah dipahami sehingga banyak honorer K2 yang mendapatkan nilai di atas 300.
“Materi seleksi PPPK tahun ini asli susah. Kalau ada matematika seharusnya untuk guru saja. Lah, ini honorer teknis dikasih soal begitu kayak seleksi CPNS saja,” kata Bunda Nur.
- Materi PPPK
Menurutnya, seharusnya materi tes PPPK hanya seputar kompetensi teknis, sosio kultural, manajerial, wawancara. Yang terjadi tahun ini, seleksi kompetensi PPPK bernuansa SKD CPNS.
PPPK Guru terima SK digital pertama, lebih cepat, kepala daerah tak perlu ribet. Ilustrasi Foto: ANTARA/HO-Bagian Prokompim Kabupaten Magelang
Dengan kondisi itu, Bunda Nur bisa memahami jika banyak honorer yang mendapatkan nilai rendah.
“Walaupun ada pernyataan pemerintah bahwa tes ini hanya formalitas, tetapi efek psikologi tetap kuat. Sebab, yang akan diambil untuk formasi melalui perankingan,” katanya.
Bunda Nur berharap pemerintah tetap memprioritaskan honorer K2 untuk mengisi formasi PPPK 2024. (*)